Senin 09 Apr 2018 16:31 WIB

Temui Prabowo, Luhut Dinilai Melangkah tanpa Arahan Jokowi

Tidak semua tingkah laku Luhut adalah representasi pikiran dari Jokowi.

Rep: Farah Noersativa/ Red: Andri Saubani
Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Panjaitan meninggalkan Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta usai menghadap Presiden Joko Widodo di Jakarta, Senin (20/11).
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Panjaitan meninggalkan Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta usai menghadap Presiden Joko Widodo di Jakarta, Senin (20/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kunjungan Menko Kemaritiman RI Luhut Binsar Pandjaitan kepada Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto pada Jumat (9/4) lalu dinilai merupakan langkah personal dari Luhut, tanpa arahan dari Presiden Joko Widodo. Hal itu dikatakan pengamat politik dari Lingkar Madani, Ray Rangkuti.

“Perlu dipertanyakan dulu itu, apakah aktivitas Luhut itu benar-benar mewakili pikiran Presiden atau tidak. Saya khawatir itu adalah langkah personal Luhut sendiri, yang banyak diasumsikan bahwa itu seolah-olah langkah Presiden,” kata Ray kepada Republika, Senin (9/4).

Ia lalu mengatakan tidak yakin bahwa Jokowi secara langsung memberikan arahan kepada Luhut untuk mendorong Prabowo untuk maju sebagai capres. “Saya merasa ini langkah dia sendiri. Saya enggak terlalu yakin Presiden memberikan semacam arahan, ya, bagi Luhut untuk mendorong Prabowo untuk maju,” ungkapnya.

Hal itu juga didasari atas aktivitas-aktivitas Luhut di beberapa tempat yang juga atas inisiatif Luhut sendiri, bukan atas arahan Presiden maupun partai.

“Karena di beberapa tempat, tidak semua tingkah laku dari Luhut adalah representasi pikiran dari Pak Jokowi. Kadang-kadang, ya, itu adalah langkah sendiri,” kata dia.

Namun, ia menekankan, muatan dari pertemuan itu yang perlu disoroti. Sebab, dorongan kepada Prabowo untuk maju sebagai capres itu merupakan hal yang patut dilakukan agar tak ada calon tunggal.

“Tetapi muatan dari pertemuan itu, yang meminta Prabowo untuk maju, tentu itu muatan yang  perlu disambut. Karena memang perlu tetap membuat ada pesaing bagi Jokowi. Jadi, jangan sampai ia maju sendiri,” ungkapnya.

Namun, menurut dia, Jokowi juga tidak terlalu memusingkan perihal dirinya yang akan menjadi calon tunggal ataupun tidak. Sebab, lanjutnya, Jokowi sebagai capres memiliki elektabilitas yang sudah cukup baik.

“Karena menurut saya, Pak Jokowi ini tidak terlalu memikirkan, apakah dia calon tunggal atau ada pesaingnya. Bagi saya, dia hepi-hepi saja, dia sendiri atau tidak. Ya, karena faktor elektabilitasnya sudah cukup baik,” ujarnya.

Baca: Luhut Bantah Dorong Prabowo Maju Capres 2019.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement