REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Fadli Zon membantah kader partainya terpecah antara setuju Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto maju sebagai calon presiden (capres) di Pemilu 2019 dan menginginkan Prabowo hanya sebagai penentu kebijakan partai. Fadli menegaskan, internalnya masih solid.
"Semua kader Gerindra mendukung Prabowo maju sebagai capres di Pilpres 2019, tidak ada yang terbelah dan tidak ada yang berpendapat Prabowo menjadi 'king maker'," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (9/4).
Dia menjelaskan, dalam rangka untuk menuju Pilpres 2019 pasti ada tahapan-tahapannya sehingga tidak serta merta seorang yang ingin ikut kontestasi Pilpres 2019 mendeklarasikan diri. Menurut dia, saat ini semua pihak yang ingin maju di Pilpres 2019 masih menggalang dukungan koalisi sehingga saat ini semuanya baru berstatus bakal calon presiden
"Semuanya bakal capres semua, belum ada capres karena belum ada surat mandat yang resmi kepada KPU. Kalau orang ada niat deklarasi diri, itu baru sepihak," ujarnya.
Fadli menjelaskan, Gerindra ingin tahapan-tahapan persyaratannya dipersiapkan lebih matang karena Pemilu 2019 berbeda dengan Pemilu 2014 yang cenderung terburu-buru. Dia mengatakan di Pemilu 2014, bulan April 2014 melaksanakan Pemilu legislatif lalu menggalang koalisi untuk persiapan Pilpres yang berlangsung Juli 2014, sedangkan di Pemilu 2019 pelaksanaannya bersamaan sehingga strateginya berbeda.
"Prabowo tidak ragu sama sekali untuk maju di Pilpres 2019 dan 100 persen siap, tidak ada rasa galau," katanya.
Fadli mengakui sudah ada pembicaraan antara Prabowo dengan Majelis Syuro PKS. Namun, deklarasi masih menunggu momentum yang tepat karena waktu pelaksanaan pendaftaran capres di Pilpres 2019 masih lama yaitu Agustus 2018.
Baca: Luhut Senang Jika Prabowo Kembali Berkompetisi dengan Jokowi.