REPUBLIKA.CO.ID, PADANG - Nasib naas menimpa seorang warga Kota Padang, Erlangga Velentin Syilvan (18 tahun). Remaja itu tewas akibat dikeroyok segerombolan orang tidak dikenal yang datang dengan mengunakan sepeda motor.
Penyerangan diduga terjadi karena sentimen antargeng. Tawuran tersebut terjadi di Jalan Nipah, Padang pada Ahad (8/4) dini hari, pukul 03.00 WIB.
Berdasarkan penuturan saksi mata, penyerangan itu bermula ketika segerombolan pemuda bermotor datang ke tempat kejadian perkara. Mereka menunggangi sekitar 20 motor. Saat itu, EVS, sedang berkumpul dengan 14 orang temannya.
Kawanan tak dikenal itu langsung melakukan penyerangan begitu melihat EVS. Korban dan teman-temannya berusaha menyelematkan diri. EVS terjatuh saat berlari dan gerombolan pemotor itu pun menyerang tanpa ampun dengan menggunakan benda tajam.
Para pelaku lantas kabur dan meninggalkan EVS yang tergeletak. Korban yang sehari-hari bekerja sebagai pengemudi ojek daring itu sempat dilarikan teman-temannya ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) M Djamil Padang. Akan tetapi, nyawanya tak terselamatkan sebelum mendapatkan pertolongan medis.
Kasat Reskrim Polresta Padang AKP Adriyan Wiguna, mengungkapkan bahwa korban diduga tewas akibat kehabisan darah. Polisi menemukan sejumlah luka tusukan senjata tajam di jasad EVS. Tusukan di punggung diyakini menyebabkannya kehilangan banyak darah.
"Diduga ini perang antargeng. Kami telah mengantongi nama geng pelaku dan masih melakukan penyelidikan keberadaannya," katanya.
Korban sudah diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan. AKP Adriyan Wiguna mengatakan, keluarga menolak proses otopsi terhadap EVS.
"Keluarga korban telah membuat laporan atas kejadian ini dan kami masih terus melakukan penyelidikan terkait keberadaan pelaku. Semoga dalam waktu dekat pelaku dapat kita tangkap segera," ungkapnya.