Ahad 08 Apr 2018 16:01 WIB

Kebakaran Lahan Gambut Rokan Hilir 50 Hektare

Lahan gambut tebal dengan kondisi kering membuat pemadaman sulit dilakukan.

Asap mengepul dari kebakaran lahan gambut di Kecamatan Tanah Putih Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau.
Foto: FB Anggoro/Antara
Asap mengepul dari kebakaran lahan gambut di Kecamatan Tanah Putih Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau.

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Ratusan personel gabungan TNI, Polri dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) memadamkan kebakaran gambut di Kecamatan Tanah Putih, Kabupaten Rokan Hilir yang mencapai lebih dari 50 hektare.

"Tim masih berupaya melakukan pemadaman hingga hari ini," kata Kepala Bidang Humas Polda Riau Kombes Pol Guntur Aryo Tejo di Pekanbaru, Ahad (8/4).

Guntur berujar kebakaran lahan gambut yang terjadi di Tanah Putih, tepatnya di Mumugo dan Labuhan Papan, Rokan Hilir tersebut terjadi sejak sepekan terakhir. Lahan gambut tebal dengan kondisi yang mengering membuat upaya pemadaman cukup sulit dilakukan. Dia menjelaskan meskipun lahan secara kasat mata berhasil padam, namun api masih tetap membara di dalam gambut tersebut.

Akibatnya, sewaktu-waktu api bisa menjadi menyala kembali. Untuk itu, hingga hari ini sebanyak 123 personel gabungan TNI, Polri, BPBD, Manggala Agni dan pemerintah setempat masih terus mengupayakan mengendalikan api agar tidak meluas.

"Tim tetap berupaya memadamkan dengan memecah pasukan pemadam dengan cara lokalisir nyala api sehingga tidak merambat  ke lahan sekitar," ujarnya.

Keberadaan titik-titik api di Rokan Hilir mulai terpantau oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru dalam beberapa hari terakhir. Pada Minggu pagi ini, BMKG menyatakan masih mendeteksi dua titik api di Kecamatan Tanah Putih, Rokan Hilir.

"Titik api dengan tingkat kepercayaan indikasi Karhutla di atas 70 persen masih terpantau di Rokan Hilir pagi ini," kata Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Pekanbaru, Slamet Riyadi.

Provinsi Riau terhitung sejak 19 Februari hingga 31 Mei 2018 menetapkan status Siaga Darurat Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla). Pemerintah Provinsi Riau menetapkan kondisi ini karena pada awal tahun 2018 terjadi peningkatan jumlah titik panas (hotspot) dan luas Karhutla yang sangat naik signifikan.

Berdasarkan data BPBD Riau luas kebakaran di seluruh wilayah Riau yang mencakup 11 kabupaten kota mencapai 731,5 hektare. Data BPBD tersebut juga mewakili data dari Satga Karhutla Provinsi Riau. Kebakaran terluas terjadi di Meranti yang mencapai 211 hektare yang menghanguskan lahan gambut di Kecamatan Tebing Tinggi Timur.

Namun, kondisi itu terancam lebih parah saat akademisi Universitas Riau Dr Sigit Sutikno merilis hasil penelitian yang menyebut kebakaran lahan gambut di Meranti mencapai 1.224 hektare.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement