Jumat 06 Apr 2018 23:05 WIB

DLH: Teluk Balikpapan Hampir Bersih dari Tumpahan Minyak

Saat ini disebut masih tersisa ceceran minyak menempel di wilayah pesisir.

Seorang petugas melakukan pembersihan di lokasi dekat tumpahan minyak di Teluk Balikpapan, Kalimantan Timur, Rabu (4/4).
Foto: AP Photo
Seorang petugas melakukan pembersihan di lokasi dekat tumpahan minyak di Teluk Balikpapan, Kalimantan Timur, Rabu (4/4).

REPUBLIKA.CO.ID, BALIKPAPAN -- Kondisi perairan Teluk Balikpapan, Kalimantan Timur, hingga hari keenam setelah peristiwa tumpahan minyak mentah sudah 90 persen bersih. Dinas Lingkungan Hidup mengatakan, saat ini tersisa ceceran minyak menempel di wilayah pesisir.

"Masih ada sisa di permukiman dan di sekitar hutan mangrove," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Balikpapan Suryanto kepada wartawan di Balikpapan, Jumat (6/4).

Ia menargetkan paling lama pekan depan, kondisi perairan Teluk Balikpapan hingga ke pesisir maupun permukiman akan bersih dari limbah tumpahan minyak.

Hal itu bisa dicapai karena saat ini sedang terus berlangsung upaya pembersihan yang dilakukan semua pihak terkait."Yakin saya paling lama seminggu lagi sudah bersih sekali, karena kan masyarakat kerja bakti terus bersama instansi terkait," kata Suryanto.

Perairan di depan Pelabuhan Semayang tampak kembali hijau cerah dan tidak ada lagi terlihat noktah-noktah hitam minyak.

Pada hari keenam setelah tumpahan minyak pertama kali dilaporkan muncul pada Sabtu (31/3), Pertamina juga menambah jumlah kapal yang terlibat dalam kegiatan pembersihan."Dari sebelumnya 15 kapal menjadi 21 kapal, dengan jumlah personel 234 orang," kata Humas PT Pertamina (Persero) Balikpapan Alicia Irzanova.

Kapal-kapal tersebut bekerja dalam empat zona yang sudah ditentukan sebelumnya.

Zona pertama mencakup area Jetty 1 Pertamina hingga kawasan Kampung Baru, zona dua mencakup area rede atau kolam Pelabuhan Semayang, zona tiga meliputi kawasan Pantai Monpera, dan zona empat laut di sekitar Teluk Balikpapan.

Pemulihan sisa ceceran minyak di Jetty 1 dilakukan menggunakan vacuum truck dan dilengkapi dengan oil boom dan oil spill dispersant (OSD).

Pemulihan sisa minyak di Kampung Atas Air dan Kampung Baru dilakukan dengan menyedotnya menggunakan vacuum truck dibantu dengan penggunaan oil absorbant.

Dari pantai di Pelabuhan Semayang di teluk hingga Plaza Balikpapan di tepi Selat Makassar digunakan vacuum truck. Kemudian sisa ceceran yang masih ditemukan di Penajam, di tepi selatan Teluk Balikpapan, diatasi dengan penyemprotan OSD.

"Untuk pemulihan perairan di lepas pantai kami menggunakan oil skimmer dan tug boat," lanjut Alicia.

Oil skimmer digunakan untuk menyedot minyak setelah sebelumnya di lokalisasi dengan oil boom dan disemprot dengan dispersant.

Upaya pembersihan ini selain oleh Pertamina Refinery Unit (RU) V, juga dibantu oleh Pertamina Hulu Mahakam (PHM), Pertamina EP Asset V, Chevron Indonesia Company, dan Petrosea. "Mulai hari ini juga perairan dan pantai Penajam lebih intensif lagi dibersihkan," tambah Alicia.

Penajam ada di pesisir selatan Teluk Balikpapan, di mana banyak warganya yang terdampak bau keras seperti solar dari minyak mentah yang tumpah itu sehingga mengalami mual dan muntah.

Untuk mengatasi itu, menurut Alicia, Pertamina membuat pos kesehatan di dekat permukiman warga di Penajam, juga di Kampung Atas Air Margasari, Balikpapan Barat. "Pos ini melayani pemeriksaan kesehatan dan pemberian obat secara gratis," kata Alicia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement