REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Pihak keluarga almarhumah Anisa Adilah (22) mengaku tidak menyangka putrinya tewas pada Selasa (3/4) akibat mengonsumsi minuman keras sesuai dugaan sementara pihak kepolisian setempat. "Kami dari keluarga masih tak percaya dan tidak menyangka kalau penyebab Anisa meninggal karena minuman keras oplosan. Dia cuma mengeluh sesak napas sebelum kakaknya membawa dia ke rumah sakit," kata ayah korban, Nur Ali (22) di Bekasi, Jumat (6/4).
Hal itu dikatakannya saat dijumpai di rumah duka Kampung Cikunir, Jakasetia, Bekasi Selatan. Menurut dia, pihak keluarga hingga saat ini masih diliputi kebingungan perihal penyebab utama tewasnya korban di depan kantor Kelurahan Jakasetia, Kecamatan Bekasi Selatan, beberapa hari lalu.
Dia mengatakan, korban tidak pernah menunjukkan perilaku negatif kepada keluarga. Terlebih nekat mengonsumsi minuman keras. "Dua hari sebelum Anisa meninggal, saya tahu dia sehat-sehat aja di rumah," katanya.
Menurut Nur, anak kelima hasil pernikahan dengan istrinya Nunung (50) diketahui seorang anak yang sehat dan jarang sakit sejak kecil. "Jadi, hari Senin (2/4) saya pulang kerja kondisinya sehat dan sempat pinjam motor katanya mau keluar sebentar. Saat itupun dia terlihat sehat sampai akhirnya pada malam hari 'pas' saya pulang tahlil kakaknya bilang Anisa dibawa ke rumah sakit karena sesak napas," katanya.
Nur Ali mengatakan, korban sempat memperoleh penanganan medis berupa pemberian oksigen dan infus di sejumlah bagian tubuhnya. "Anak saya pun sempat dirujuk ke RS Anna untuk percepatan penanganan. Dokter sempat menanyakan jenis makanan dan minuman yang sebelumnya dikonsumsi Anisa, tapi saya tidak tahu," katanya.
Setelah semalaman di ruang ICU, pagi harinya korban mengalami kondisi darurat dan diminta untuk kembali dirujuk ke rumah sakit lain. Pria yang berprofesi sebagai tukang kuli bangunan itu baru mendapat kabar tim medis anaknya meninggal dunia pada pukul 08.00 WIB.
"Saat ini Anisa sudah kami makamkan," katanya. Anisa merupakan satu dari tujuh korban tewas yang diduga akibat mengonsumsi minuman keras pada Ahad (1/4).
Hingga kini kasus tersebut masih dalam penanganan Polrestro Bekasi Kota dengan mendalami keterangan dua tersangka, yakni penjual dan peracik minuman keras oplosan.