Jumat 06 Apr 2018 15:09 WIB

Perwakilan Massa Pendemo Sukmawati akan Ditemui Kabareskim

Orator massa memandu para peserta aksi untuk meneriakkan Allahu Akbar

Ribuan umat muslim  dari berbagai ormas melakukan longmarch menuju kator Bareskrim Polri untuk  menuntut tangkap dan penjarakan sukmawati Soekarno Putri yang di lakakukan di depan kantor Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Jumat (6/4).
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Ribuan umat muslim dari berbagai ormas melakukan longmarch menuju kator Bareskrim Polri untuk menuntut tangkap dan penjarakan sukmawati Soekarno Putri yang di lakakukan di depan kantor Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Jumat (6/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah perwakilan pendemo puisi Sukmawati Soekarnoputri disebut-sebut akan masuk ke kantor Badan Reserse Kriminal Polri menemui pejabat Badan tersebut di Jakarta, Jumat (6/4) sore. Massa pendemo menuntut Sukmawati untuk tetap diproses secara hukum.

"Akan ada delegasi yang masuk. Insya Allah akan ditemui Kabareskrim," kata salah satu orator dari atas mobil komando saat aksi di depan Badan Reserse Kriminal di Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta, Jumat (6/4).

Orator juga menyambut sejumlah peserta aksi yang terus berdatangan dari arah Masjid Istiqlal maupun Tugu Pak Tani. Dia menyebut para peserta aksi sebagai mujahiddin.

Dalam orasinya, orator tersebut memandu para peserta aksi untuk meneriakkan takbir "Allahu Akbar" dan meminta polisi untuk menangkap Sukmawati Soekarnoputri. "Negara Indonesia berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Namun mengapa penghinaan terhadap agama Islam dibiarkan," katanya.

Massa pendemo yang menilai puisi Sukmawati Soekarnoputri menghina agama Islam memadati Badan Reserse Kriminal Polri di Jalan Medan Merdeka Timur. Massa memadati Jalan Medan Merdeka Timur dari kedua arah.

Terlihat beberapa atribut dan panji-panji organisasi massa Islam seperti Front Pembela Islam, Laskar Pembela Islam dan Persaudaraan Muslimin Indonesia. Sejumlah pengendara yang melewati jalan tersebut, terutama dari arah Masjid Istiqlal terpaksa berbalik arah.

Sedangkan pengendara dari arah Patung Pak Tani berbelok ke Jalan Medan Merdeka Selatan. Puisi Sukmawati Soekarnoputri, putri proklamator Sukarno, dianggap menghina agama Islam karena mempertentangkan syariat, seperti azan dan cadar, dengan kebudayaan nasional, seperti kidung dan konde.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement