REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Perlindungan Anak Indonesia menggandeng Miss Indonesia 2018 Alya Nurshabrina untuk berkampanye perlindungan anak untuk masyarakat. Ketua KPAI Susanto di Jakarta, Kamis (5/4), mengatakan pihaknya juga mengajak sejumlah artis untuk turut serta dalam kegiatan tersebut.
Dia mengatakan kampanye perlindungan anak harus terus dilakukan dengan berbagai saluran seiring tingginya angka kekerasan pada kelompok umur tersebut. "Tren pelanggaran hak anak dari dua tahun ini semakin kompleks, kekerasan seksual pada anak lebih tinggi," kata dia.
Dia mengatakan anak laki-laki mendominasi dari aspek kekerasan seksual. Maka, kampanye kesadaran masyarakat terkait pemenuhan hak dan perlindungan anak harus terus didorong.
Miss Indonesia dan artis, kata dia, memiliki daya jangkau kepada masyarakat luas dalam penyebarluasan informasi kampanye. Maka, lanjut dia, dari para pesohor itu agar memberi dampak positif yang lebih luas lagi dalam sosialisasi dan kampanye perlindungan anak.
Miss Indonesia 2018 Alya Nurshabrina mendorong agar lingkungan masyarakat ramah anak dapat diperluas. Menurut dia, lingkungan ramah anak sangat kondusif untuk tumbuh kembang anak.
Dia menyatakan kesediaan untuk membawa pesan perlindungan anak dan menyebarkan itu kepada masyarakat luas dengan pertimbangan bahwa dirinya kini adalah figur publik.
Alya mengatakan salah satu hal yang bisa dilakukan adalah dengan menyampaikan pesan berwawasan perlindungan anak lewat media sosialnya yang disimak khalayak luas.
Selain itu, kata dia, terdapat kegiatan sosial terkait anak dan penyebarluasan kampanye perlindungan anak. "Ke depannya, saya ingin mengajak teman-teman pemuda bisa menyebarluaskan informasi tentang ini," kata dia.