REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Fraksi PKS DPR Jazuli Juwaini menyesalkan isi bait puisi yang dibacakan Sukmawati yang menyinggung perasaan umat Islam. Menurutnya, kita semua sangat mencitai Ibu Indonesia dan menempatkan pada posisi terhormat.
"Sangat tidak elok memuji konde, kidung, dan perangai ibu Indonesia sambil merendahkan hijab, cadar, dan suara azan. Tidak perlu dan tidak pantas. Kenapa pujian harus dengan cara itu? Kita semua sangat mencitai dan menghormati Ibu Indonesia, tapi tidak menyinggung perasaan dan keyakinan umat beragama" kata Jazuli, Selasa (3/4).
Miris rasanya, lanjut Jazuli, di tengah upaya untuk membangun kembali keharmonisan dan konsolidasi sesama anak bangsa yang sempat terkoyak beberapa waktu lalu, muncul lagi ungkapan yang bernada nyinyir dan merendahkan simbol-simbol agama.
"Hentikan lah cara-cara seperti itu yang hanya menyinggung perasaan umat. Kapan bangsa ini mau tenteram kalau tokoh publik tidak menjaga lisannya untuk tidak merendahkan nilai, ajaran, dan simbol agama?," imbaunya.
Anggota Komisi I ini meminta Sukmawati meminta maaf secara terbuka, jangan malah bela diri atas nama seni dan kebebasan. "Seni dan kebebasan juga ada batas dan etikanya. Jangan menyinggung orang lain, apalagi menyinggung nilai ajaran dan simbol agama yang sakral," sebut Jazuli.
Anggota DPR Dapil Banten ini mengajak segenap komponen bangsa untuk mengembangkan sikap toleransi, penghormatan, dan penghargaan terhadap nilai, ajaran, dan simbol agama.
"Sekali lagi, itulah kunci ketenteraman dan keharmonisan dalam kehidupan bersmasyarakat dan berbangsa," ujarnya.