Selasa 03 Apr 2018 17:21 WIB

Pendakian Gunung Salak Masih Ditutup, Ini Alasannya

Pembukaan jalur pendakian Gunung Salak paling lambat dilakukan dua bulan lagi.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Nur Aini
gunung salak
Foto: antara
gunung salak

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Aktivitas pendakian ke Gunung Salak masih tertutup untuk umum. Hal itu karena Balai Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) masih menunggu informasi mengenai prakiraan cuaca yang akan mendukung bagi keamanan pendakian.

"Dari awal Januari hingga April 2018, jalur pendakian ke Gunung Salak masih belum dibuka," kata Kepala Balai TNGHS Awen Supranata kepada wartawan, Selasa (3/4). Hal itu disampaikan setelah acara program adopsi pohon yang digelar PT Amerta Indah Otsuka di Desa Kutajaya, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi.

Menurut Awen, pembukaan jalur pendakian dilakukan paling lambat dalam dua bulan ke depan. Saat ini TNGHS masih meminta prakiraan kondisi cuaca sekitar Gunung Salak kepada BMKG apakah sudah kondusif atau belum untuk pendakian.

Bila dinyatakan kondisi cuaca kondusif kata Awen maka Balai TNGHS akan segera membuka jalur pendakian. Hingga kini permintaan mengenai prakiraan cuaca belum mendapatkan jawaban.

Namun, dari pantauan di lapangan kondisi cuaca sebenarnya sudah mulai membaik. Meskipun terkadang pada waktu tertentu terjadi hujan deras yang disertai angin kencang. Fenomena tersebut dinilai rawan membahayakan keamanan pendaki.

Awen menerangkan, pintu resmi pendakian ke Gunung Salak hanya dua yakni Cidahu Sukabumi dan Pasir Rengit Bogor. Ia mengimbau agar para pendaki tidak melakukan aktivitas ketika jalur pendakian masih belum dibuka.

Menurutnya, penutupan tersebut untuk menjaga keamanan para pendaki sendiri. Pengunjung juga diminta tidak mendaki melalui jalur tidak resmi. Jika hal itu dilakukan maka akan ditindak sesuai aturan karena termasuk pendaki ilegal dan melanggar hukum.

Ia mengakui, saat ini fasilitas pengawasan di lapangan belum ada dan jalur belum nyaman untuk dilalui. Selain itu, keberadaan papan informasi belum dipasang sehingga dikhwatirkan pendaki tersesat.

Di sisi lain Awen mengatakan, animo warga untuk mendaki Gunung Salak cukup tinggi. Berdasarkan data pada 2017 lalu jumlah pendaki yang mendaki Gunung Salak jumlahnya mencapai puluhan ribu orang. Rinciannya pendaki yang masuk melalui Cidahu mencapai sekitar 24 ribu orang. Sementara yang melalui Pasir Rengit mencapai 15 ribu hingga 20 ribu orang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement