Ahad 01 Apr 2018 16:15 WIB

Purnawirawan, Gatot: Saya Memiliki Hak Memilih dan Dipilih

Sementara ini, Gatot akan fokus mencurahkan waktu untuk keluarga.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Dwi Murdaningsih
Mantan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo saat berkunjung ke kantor Republika, Jakarta, Rabu (28/3).
Foto: Republika/Prayogi
Mantan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo saat berkunjung ke kantor Republika, Jakarta, Rabu (28/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jenderal Gatot Nurmantyo hari ini resmi menjadi seorang purnawirawan prajurit TNI. Selepas menanggalkan fungsinya sebagai tentara, mantan Panglima TNI ini mengatakan, kini dirinya memiliki hak memilih dan dipilih pada pemilu mendatang.

"Mengabdi kepada nusa-bangsa tak selalu berarti harus memanggul senjata. Mulai hari ini, saya memiliki hak dan kewajiban yang sama sebagai anak bangsa, anggota masyarakat sipil dan warga negara RI lainnya, termasuk untuk memiliki hak memilih, juga hak dipilih saat pemilu mendatang," kata Gatot dalam keterangan tertulisnya, Ahad (1/4).

Menjadi purnawirawan, menurut Gatot, memang bukan berarti sama sekali menganggur. Ia akan tetap dan terus mengabdi demi masa depan bangsa yang lebih baik. Ia mengatakan, hal itu merupakan perwujudan kecintaannya pada Indonesia. Negara yang terlanjut mendarah-daging dalam dirinya.

"Hal tersebut saya tunjukkan juga sebagai suri tauladan bagi tentara aktif untuk tidak berpolitik praktis sebelum memasuki purnatugas," kata dia.

Sementara ini, pria kelahiran Tegal, Jawa Tengah, 58 tahun lalu itu akan fokus mencurahkan waktu untuk keluarga. Ia mengungkapkan, dapat menunaikan tugas terakhir menjadi Panglima TNI membuatnya bersyukur.  Tak lupa Gatot berterima kasih juga kepada semua masyarakat. Pun begitu terhadap seluruh jajaran TNI Angkatan Darat (TNI AD) yang selama ini telah memberikan dukungan dalam berbagai bentuk, termasuk berupa kritik yang konstruktif.

'TGB-Gatot Bisa Jadi Duet Maut'

Gatot mengisahkan, dulu, dirinya memilih menjadi prajurit TNI, semata-mata mencari jalan agar adik-adiknya dapat tetap bersekolah. Namun, lanjutnya, atas kehendak Allah SWT dan dengan tekad serta kemauan keras, ia diberikan kesempatan untuk meniti karir sebagai prajurit TNI hingga mencapai anak tangga tertinggi.

"Dengan tekad serta kemauan keras dan tentu disertai doa restu orang tua yang tiada henti, saya diberikan kesempatan meniti karier sebagai Prajurit TNI dengan selamat hingga mencapai anak tangga tertinggi," ungkapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement