Ahad 01 Apr 2018 11:16 WIB

Skandal Umrah, Haruskah Anggota DPR Mengumpat Kasar?

Bukannya bikin tenang, pemerintah malah salahkan jamaah yang ikut travel umrah murah.

Politisi PDIP Arteria Dahlan menyampaikan pendapatnya dalam diskusi polemik di Jakarta, Sabtu (20/1).
Foto:
Tersangka kasus dugaan penipuan dan penggelapan biro perjalanan umrah First Travel Kiki Hasibuan, Anniesa Hasibuan dan Andika Surachman (dari kiri) saat menjalani sidang di Pengadilan Negeri Kota Depok, Jawa Barat, Senin (19/3).

NU nilai wajar sikap Arteria

Umpatan dan kritik Arteria mendapat beragam respons baik yang pro maupun kontra. Wakil Sekretaris Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta Husny Mubarok Amir menilai, kritik keras Arteria Dahlan mewakili kemarahan jamaah yang menjadi korban penipuan travel umrah.

"Jadi, terlepas bahwa kritik dengan bahasa kasar itu kurang etis, dan soal itu pun Arteria sudah minta maaf, tetapi perlu dipahami juga bahwa itu mungkin puncak dari kemarahan karena sudah sering menerima keluhan jamaah. Memang wajar marah ketika melihat dana Umat Islam yang niatnya untuk beribadah umrah justru dirampok dan diselewengkan," ujar Husny di Jakarta, Jumat (30/3).

Kritik terhadap kasus penipuan travel umrah diperlukan agar pihak-pihak yang seharusnya bertanggung jawab tidak lepas tangan atas banyaknya jamaah yang menjadi korban travel umrah. Dia meminta pihak-pihak yang bertanggung jawab melihat kemarahan Arteria Dahlan tersebut sebagai pemacu bahwa siapapun yang menipu Umat Islam yang memiliki kehendak suci untuk umrah harus dihukum seberat-beratnya.

"Bahkan, kalau kita melihat tangisan ibu-ibu yang menjadi korban dan sebagian besar masyarakat biasa, maka kalau kita mau pada posisi membela mereka, kata-kata kasar saja tidak cukup," kata Koordinator Forum Silaturahim Takmir Masjid Jakarta ini.

Dia menegaskan kritik keras Arteria itu mewakili kemarahan atas terjadinya penipuan terhadap Umat Islam. Sepatutnya, kritik ini menjadi momentum untuk membongkar permasalahan, ambil hikmahnya untuk berbenah.

Pemerintah dan aparat tetap harus serius menyelesaikan masalah penipuan perjalanan umrah ini. Pemerintah dalam hal ini Kemenag tidak bisa beralasan 'siapa suruh pakai travel tidak jelas' dalam melakukan pembelaan.

Tugas Kemenag untuk melindungi umat dari praktik-praktik kotor bisnis travel umrah, bukan malah menyudutkan umat yang sudah menjadi korban. Ketika First Travel dan Abutours agresif menjajakan 'barang dagangannya' pemerintah tampak biasa-biasa saja. Mengontrol pun tidak. Ketika meledak, baru saling salahkan.

Sebelumnya, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menyarankan Arteria meminta maaf atas ucapan tak pantas itu. Lukman menyayangkan Arteria mengumpat dengan kata kasar hingga memancing reaksi masyarakat.

Lukman mengatakan, umpatan Arteria itu juga membuat jajaran Kementerian Agama di daerah berang. Lukman pun terus mendapatkan pesan singkat dari jajaran Kementerian Agama daerah yang menyayangkan ucapan politikus PDI Perjuangan itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement