Jumat 30 Mar 2018 19:21 WIB

Ini Kriteria Calon Pemimpin Indonesia Menurut Amien Rais

Indonesia membutuhkan sosok pemimpin yang membawa rakyat keluar dari berbagai krisis.

Rep: Adinda Pryanka/ Red: Agus Yulianto
Amien Rais
Foto: RepublikaTV/Havid Al Vizki
Amien Rais

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Ketua Majelis Permusyarawatan Rakyat (MPR) Amien Rais memiliki harapan tersendiri untuk tokoh yang akan maju dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Tidak sekadar berwibawa dan intelektual, melainkan selalu berpatokan dan menggunakan Alquran serta hadis dalam kesehariannya.

Sebab, menurut Amien, mereka akan lebih mencintai bangsa dan negara dibandingkan dengan orang yang tidak menggunakan Alquran dan hadis sebagai pedoman hidup. "Mereka akan taat hukum dan tidak melakukan perbuatan merugikan rakyat maupun negara ketika sudah menjadi pemimpin," ujarnya dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Jumat (30/3).

Saat ini, bangsa dan negara Indonesia membutuhkan sosok pemimpin yang membawa rakyat keluar dari berbagai krisis. Oleh karena itu, Amien berharap, para pemimpin kelak bisa, melindungi kepentingan rakyat dan negara Indonesia beserta aset-aset berharganya dari gangguan dan pencaplokan negara-negara lain. Baik itu yang dilakukan diam-diam maupun secara terang-terangan.

Selain itu, tokoh dan calon pemimpin bangsa dan negara tidak mementingkan pencitraan, melainkan benar-benar bekerja untuk kepentingan dan masa depan Indonesia. Ia optimistis, tokoh semacam itu ada di kampus-kampus besar, seperti Universitas Indonesia maupun perguruan tinggi lain.

Oleh karena itu, Amien mendukung mendukung rencana perkumpulan masyarakat profesional Muslim alumni Universitas Indonesia yang tergabung dalam Solidaritas Muslim Alumni Universitas Indonesia (SOLUSI UI) mengadakan Konvensi Capres dan Cawapres 2019.

"Saya menyambut gembira langkah-langkah yang diambil teman-teman Pengurus SOLUSI UI untuk mencari putra-putri terbaik bangsa yang layak untuk dijadikan capres atau cawapres," tutur Amien dalamdiskusi dengan pengurus SOLUSI UI di kediamannya di Gandaria, Jakarta Selatan, Jumat(29/3).

Menurut Amien, niat baik organisasi alumniseperti SOLUSI UI untuk terlibat memilih capres dan cawapres terkadang jauh lebih objektif dan berkualitas. Sebab, mereka tidak berafiliasi dan tidak disandera oleh kepentingan parpol manapun, sehingga jauh dari kepentingan politik praktis dan pragmatis.

Amin berharap, konvensi tersebut dapat menghasilkan pemimpin pemimpin bangsa yang cerdas, berkualitas dan berahlak mulia untuk memperbanyak pilihan calon-calon pemimpin bangsa dan partai politik yang pantas maju dalam Pilpres 2019.

Ketua Umum Solusi UI Sabrun Jamil menjelaskan, organisasinya akan mengadakan konvensi dari kalangan akadenisi dan alumni UI pada April. Sebelumnya, mereka menggelar polling terbuka yang dapat diikutiseluruh alumni UI. Tujuannya, memberi kesempatan kepada masyarakat alumni UI, baik kalangan akademisi dan politisi maupun birokrat alumni UI yang pantasdipilih untuk maju ke Pilpres 2019.

Sabrun menjelaskan, kriteria utama alumni UI yang akan didorong untuk menjadi pemimpin adalah bertaqwa. "Mereka juga harus terbebasdari berbagai tindakan dan indikasi korupsi serta tindak pidana lainnya, berpengalaman di pemerintahan tingkat pusat atau aktif di perpolitikan tingkat nasional," tuturnya.

Dari sekian banyak tokoh alumni UI yangselama ini sudah menghiasi dunia perpolitikan dan birokrasi di Indonesia, sudah ada beberapa calon nama. Di antaranya, Ketua Umum Partai Bulan Bintang Yusril Ihza Mahendra, Wakil Ketua DPR Fadli Zon, Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah, Kepala Sekretariat Presiden Moeldoko, Ketua DPP PKS Al Muzamil Yusuf dan Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, serta aktivis wanita muslim Fahira Idris.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement