REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung baru bisa menangani pasien penderita penyakit tuberculosis (TBC) sekitar 80 persen. Jumlah ini masih dibawah target Pemkot sebesar 90 persen. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung Rita Verita mengatakan saat ini kasus penderita TBC di Kota Bandung mencapai 9.632 kasus atau sekitar 399 penderita per 100 ribu penduduk.
"Jadi di Kota Bandung ini di dalam 100 ribu penduduk itu sebetulnya harus bisa ditemukan sebanyak 399 kasus. Hanya saja di Bandung untuk pengobatan sampai saat ini baru mencapai 80 persen yang seharusnya dari target 90 persen untuk pengobatan," kata Rita usai peringatan Hari TB Se-dunia (HTBS) di Balai Kota Bandung, Rabu (28/3).
Rita mengatakan kekurangan 10 persen dari targer ini yang harus dikejar. Sehingga masyarakat Kota Bandung yang menderita TBC ini bisa tertangani dengan baik. Ia mengatakan 90 persen pengobatan pasien TBC menjadi target yang harus dicapai pada tahun 2018 ini. Pihaknya akan berkoordinasi dengan berbagai fasilitas pelayanan kesehatan untuk mendukung penanganan TBC secara menyeluruh.
"Kami berkoordinasi bekerjasama dengan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya untuk mengejar ini untuk pengobatan TBC ini sehingga tidak ada penderita penderita TBC yang memang gagal pengobatan itu yang kami harapkan," ujarnya.
Ia menyebutkan penyebaran pasien TBC di Kota Bandung ini hampir merata di seluruh wilayah. Terutama di wilayah yang padat pemukiman penduduknya. Serta kondisi lingkungan yang kurang sehat menjadi salah satu faktor potensi penyakit TBC.
"Biasanya di daerah-daerah yang padat, crowded dengan ventilasi yang kurang baik sehingga kelembapannya tinggi, pencahayaan juga kurang baik," ucapnya.
Usia penderita juga dikatakannya tidak hanya pada orang dewasa saja. Begitupun anak-anak yang juga dinilai sangat rentan pada penyakit ini. Sesuai dengan tema peringatan Hari TBC se-dunia yakni 'Peduli TBC Indonesia Sehat', ujarnya, Pemkot terus berupaya meningkatkan kesehatan penderita TBC. Fasilitas kesehatan pun menjalani pengobatan dengan prinsip, temukan tuberculosa dan obati sampai sembuh.
"Jadi memang itu program pusat pemerintah bahwa untuk pengobatan penyakit TBC ini dilakukan dengan metoda DOTS dimana memang untuk obat-obatannya ini kami dapat dropping dari pusat. Sehingga tidak akan menyulitkan memang si obat obat ini sudah tersedia di fasilitas fasilitas pelayanan kesehatan," tuturnya.
Untuk pencegahan, Rita mengimbau masyarakat untuk menjaga kondisi tubuh agar tetap sehat. Jika ada mengalami penyakit pernapasan seperti batuk diharapkan penderita ataupun orang di sekitarnya menggunakan masker. Dengan demikian dapat meminimalisasi penularan penyakit.