Rabu 28 Mar 2018 17:28 WIB

Jumlah Kecelakaan Sepanjang Operasi Lodaya di Garut Turun

Angka kematian akibat kecelakaan juga ikut turun.

Rep: Rizky suryarandika/ Red: Esthi Maharani
Kampanye keselamatan berkendara / Ilustrasi
Foto: Republika/Edi Yusuf
Kampanye keselamatan berkendara / Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,  GARUT -- Polres Garut menggelar Operasi Keselamatan Lodaya (OKL) pada 5-25 Maret 2018. Sepanjang periode itu, jumlah kecelakaan terbilang menurun.

Kasatlantas Polres Garut AKP Raden Erik Bangun Prakasa menyebut jumlah kecelakaan lalu lintas selama OKL terdapat sembilan kejadian. Jumlah ini turun dibanding tahun lalu di periode yang sama ada sebanyak 24 kejadian. Angka kematian akibat kecelakaan juga ikut turun.

"Presentase penurunan 62 persen. Untuk korban meninggal pada kecelakaan selama OKL 2018 sendiri 1 orang, atau jumlahnya lebih sedikit dibanding 2017 yang mencapai 3 orang. sehingga mengalami penurunan 33 persen," katanya pada wartawan, Rabu (28/3).

Selain itu, jumlah korban luka berat turun pula sebanyak 50 persen. Sebab tahun lalu jumlah korban luka berat sebanyak sepuluh orang dan tahun ini hanya lima orang. Begitu pun dengan penurunan korban luka ringan dari 33 orang pada tahun lalu menjadi sepuluh orang saja tahun ini dalam periode OKL.

"Kerugian materi juga turun 24 persen dari 21,1 juta di tahun 2017 menjadi 15,9 juta tahun ini," ucapnya.

Ia menilai penurunan angka kecelakaan karena kegiatan pendidikan terhadap masyarakat tentang keselamatan lalu lintas. Apalagi terjadi kenaikan kegiatan pendidikan berupa penyuluhan hingga 123 persen dibanding tahun 2017 yang berjumlah 156 kegiatan menjadi 348 kegiatan tahun 2018.

"Selain berupa penyuluhan, kami juga menyebar spanduk dengan memasangkan sejumlah spanduk himbauan dan lainnya dengan jumlah 3.817 kegiatan di tahun 2018 atau meningkat 184 persen dibanding 2017 yang berjumlah 1.343 kegiatan," tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement