Selasa 27 Mar 2018 23:28 WIB

Polres Solo Kumpulkan Pimpinan Ponpes, Ada Apa?

Pondok pesantren diharapkan turut serta menjaga kondusifitas kota Solo memasuki tahun

Rep: Andrian Saputra/ Red: Esthi Maharani
Kapolresta Solo, AKBP Ribut Hari Wibowo
Foto: Republika/Andrian Saputra
Kapolresta Solo, AKBP Ribut Hari Wibowo

REPUBLIKA.CO.ID,  SOLO -- Kepolisian Resor Kota Solo mengumpulkan seluruh pimpinan dan pengurus Pondok Pesantren se-Solo pada Selasa (27/3). Kapolresta Solo, Kombes Pol Ribut Hari Wobowo mengatakan dikumpulkannya pimpinan ponpes se-Solo selain bertujuan selain menjaga silaturahmi, pondok pesantren diharapkan turut serta menjaga kondusifitas kota Solo memasuki tahun politik baik Pilgub 2018 maupun Pileg dan Pilres pada 2019 mendatang.

Ribut berharap pertemuan dengan pimpinan ponpes se-Solo dapat mendinginkan suasana suhu politik yang semakin hangat jelang Pilgub Jateng Juni mendatang. "Kami mohon dengan sangat bantuan dari alim ulama, pimpinan Ponpes membantu kami Kepolisian, TNI, Pemkot, untuk menciptakan suasana kota Solo yang aman nyaman dan konusif. Sinergitas kitaantar pemerintah dengan ulama wajib," kata Ribut.

Dalam kesempatan itu, Ribut juga menampik tudingan-tudingan sekelompok orang yang membenturkan Polisi dengan umat Islam. Ribut memastikan polisi akan selalu bersama umat Islam. Sebab itu, ia meminta pimpinan pondok pesantren untuk memberikan bimbingan dan petuah pada polisi.

Apalagi sekarang ada sekelompok masyarakat yang memposisikan polri seolah-olah dibenturkan dan bermusuhan dengan umat islam. Ini hal yang aneh, ada pandangan opin yang negative tentang posisi polri yang memusuhi ulama. "Sampai kapan pun polisi tak akan memusuhi umat Islam," katanya.

Untuk menredam suhu politik di kota Solo agar tak bergejolak jelang Pilgub 2018, kata Ribut, Polresta Solo beserta muspida se-Solo raya bakal menggelar tabligh akbar. Diharapkan kegiatan tersebut dapat mendinginkan tensi politik di kota Solo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement