REPUBLIKA.CO.ID,INDRAMAYU -- Calon Wakil Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi mengaku prihatin dengan kondisi tempat pelelangan ikan (TPI) yang ada di sejumlah wilayah pesisir. Salah satunya TPI Mina Bahari di Desa Eretan Kulon, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu. TPI ini perlu mendapat sentuhan khusus, supaya masyarakat yang membeli ikan ke lokasi lelang ini jadi meningkat.
"Kalau akses jalan ke TPI ini sudah cenderung bagus. Namun, masih ada yang kurang. Yaitu, soal penunjuk arah dan fasilitas umum lainnya," ujar Dedi, melalui siaran pers yang diterima Republika, Senin (26/3). Petunjuk arah ke TPI ini hampir tidak ada. Bahkan, para nelayan dan pengelola TPI juga mengeluhkan soal nihilnya petunjuk arah ini. Dengan tidak adanya petunjuk ini, tidak banyak yang tahu bahwa di desa tersebut ada TPI.
Padahal lanjut Dedi, hasil tangkapan nelayan yang dijual secara lelang di TPI ini sangat banyak. Namun, pembelinya sepi. Ikan yang dijual juga cukup bervariasi. Dari mulai kakap merah, ikan pari, udang, kepiting, rajungan dan lainnya. Selain petunjuk arah, lanjut Dedi, TPI ini perlu sentuhan revitalisasi. Salah satunya, keberadaan toilet menjadi faktor penting. Supaya, warga yang membeli ikan, jika ingin buang air kecil atau buang hajat bisa aman dan nyaman. "Jangan anggap sepele soal toilet. Jika toiletnya bersih, mencerminkan lingkungan tersebut juga bersih," ujarnya.
Tak hanya itu, Dedi juga ingin supaya di sekitaran TPI ada kios-kios yang menjajakan makanan khas wilayah pesisir. Minimal pusat oleh-oleh olahan ikan. Misalkan ada pusat oleh-oleh ikan asin, terasi, krupuk udang, krupuk ikan atau lainnya. Sehingga perputaran uang di wilayah TPI ini akan semakin luas. Tak hanya soal transaksi jual beli ilan segar, di wilayah ini juga ada perputaran uang dari transaksi jual beli lainnya. Salah satunya, jual beli kuliner khas pesisir. "Ini akan jadi fokus kita juga. TPI merupakan area perputaran uang bagi masyarakat pesisir. Maka, kedepan fasilitas umum ini akan mendapat sentuhan revitalisasi. Supaya, warga yang datang makin banyak. Omset nelayan juga naik," ujar Dedi.
Sementara itu, Husni (45 tahun) nelayan setemlat, mengatakan, selama ini memang tidak ada petunjuk arah ke lokasi TPI. Jadi, warga yang membeli ikannya sedikit. Sebab, yang beli ikan ke TPI ini merupakan warga yang sudah tahu ada tempat lelang di lokasi tersebut. "Kami sangat mengapresiasi jika kedepan TPI bisa direvitalisasi. Kami juga ingin, pemerintah menyediakan rambu penunjuk arah yang lengkap. Supaya, TPI ini banyak dikunjungi warga," ujar Husni.