Senin 26 Mar 2018 12:46 WIB

PKS Pede Capresnya Kalahkan Jokowi di Pilpres 2019

PKS sangat percaya diri menatap pemilihan presiden (Pilpres) 2019 mendatang.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Bayu Hermawan
Anggota Komisi II DPR RI, Mardani Ali Sera
Foto: DPP PKS
Anggota Komisi II DPR RI, Mardani Ali Sera

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG--Partai Keadilan Sejahtera(PKS) sangat percaya diri menatap pemilihan presiden (Pilpres) 2019 mendatang. Berbekal nama- nama calon presiden (Capres) yang telah dikantongi, PKS optimistis bakal mengalahkan Capres pejawat Joko Widodo (Jokowi).

"Sembilan nama yang dimiliki PKS saatini, merupakan kader terbaik yang siap mengalahkan Pak Jokowi," ujar Ketua Bidang Kepemudaan Dewan Pengurus Pusat Partai Keadilan Sejahtera (DPP PKS),Mardani Ali Sera, di Semarang, Ahad (25/3) malam.

Ke-sembilan nama Capres yang dimiliki PKS, jelasnya, antara lain mantan Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, mantan Ketua MPR, Hidayat Nur Wahid (HNW), Presiden PKS, Muhamad Sohibul Iman, mantan Presiden PKS Anis Matta dan mantan Menteri Kominfo Tifatul Sembiring.

Selain itu juga masih ada nama- nama seperti Irwan Prayitno, Salim Segaf Aljufri, Muzamil yusuf dan dirinya sendiri. Di luar jaminan nama- nama Capres yang telah dipersiapkan PKS ini, seluruh kader PKS sudah menyatakan siap bertarung habis- habisan dan siap menjadi mesin politik guna mengalahkan Joko Widodo, pada Pilpres 2019 mendatang.

Ia juga menyampaikan, elektabilitas Jokowi terus mengalami tren menurun sejak akhir tahun 2017 hingga awal tahun 2018. Menurut hasil survei Median, elektabilitas Jokowi selama Oktober 2017 sampai Februari 2018 telah menurun dari 36,2 persen menuju 35 persen.

"Ini yang menjado alasan utama PKS sangat percaya diri bisa mengalahkan Capres pejawat di Pilpres,"  tegasnya.

Ia juga menambahkan, kemenangan PKS di Pilpres mendatang bakal berpengaruh besar terhadap perolehan suara di Pemilu Legislatif (Pileg). Karena kemenangan di Pilpres adalah coat tail effect untuk Pileg. "Artinya,kemenangan dalam pilpres bakal mendongkrak suara pada pileg," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement