Senin 26 Mar 2018 08:29 WIB

Empat Parpol Bisa Dapat Tambahan 'Amunisi' dari Alumni 212

Pengamat menilai, alumni 212 masih menjadi kekuatan yang perlu dipertimbangkan.

Rep: Adinda Pryanka/ Red: Bayu Hermawan
 Massa dari Presidium Alumni Aksi 212 (ilustrasi)
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Massa dari Presidium Alumni Aksi 212 (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno menilai koalisi Gerindra, PKS, PBB dan PAN dalam Pilpres 2019 bisa terbentuk tanpa harus mempertimbangkan usulan Habib Rizieq Shihab. Sebab, empat partai tersebut sudah menunjukkan semangat yang sama, yakni menjadi penantang Jokowi.

Menurutnya, dengan mengusung Koalisi 212 maka empat Parpol tersebut bisa mendapatkan keuntungan tersendiri. Tambahan 'amunisi' berupa dukungan moril ataupun bantuan lain akan menambah kekuatan politik untuk bertarung di Pilpres 2019. Sejauh ini, Adi menjelaskan, Alumni 212 masih dilihat sebagai kelompok yang bisa dipertimbangkan dalam langkah politik.

"Aura mereka masih menjadi magnet bagi banyak orang, karena dianggap bisa merepresentasikan kelompok yang bisa mengkritik. Ini kekuatan yang bisa dimanfaatkan dalam koalisi," ujarnya.

Sebelumnya, Habib mengimbau kepada Gerindra untukmembantun koalisi bersama PKS, PAN dan PBB pada Pilpres 2019. Apabila koalisiini terjadi, Haib akan mengajak seluruh umat Islam Indonesia dan keluarga besarAlumni 212 untuk mendukung koalisi. Imbauan disampaikan Habib saat bertemudengan Wasekjen Partai Gerindra, Andre Rosiade, di makkah, Rabu (21/3).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement