REPUBLIKA.CO.ID, FAKFAK -- Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti melakukan panen raya rumput laut di Kampung Saharei, Distrik Fakfak Timur, Kabupaten Fak Fak, Papua Barat. Susi langsung turun ke laut dengan menaiki paddle board dan memanen rumput laut bersama puluhan pembudi daya.
Panen raya rumput laut tersebut dilakukan pada lahan seluas empat hektare yang merupakan hasil dukungan program dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan pemda setempat. Panen raya ini diharapkan akan menjadi awal menuju ekonomi masyarakat yang lebih baik. Susi ingin rumput laut ini menjadi alternatif usaha dan secara langsung meningkatkan pendapatan masyarakat.
"Saya ingin bapak dan ibu di sini menekuni usaha budi daya rumput laut ini. Di sini ada PT Algae, saya harap nanti harga rumput laut tidak dipencet-pencet. Perusahaan harus peduli dengan pembudi daya, sehingga masyarakat akan terpacu semangatnya untuk bekerja. Nah, jika perusahaan punya niat baik nanti perusahaan pasti akan sukses," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Ahad (25/3).
Ia juga menyampaikan bahwa perairan di tanah Papua ini luar biasa kaya. Oleh karenanya, Menteri Susi berpesan masyarakat untuk menjaga kelestarian sumberdaya laut, memanfaatkan dengan cara bertanggungjawab dan tidak merusak demi anak cucu kita.
"Bapak Ibu harus bersyukur atas karunia Tuhan dengan kekayaan perairan yang luar biasa besar. Pemerintah telah berhasil mengusir para pelaku illegal fishing, sebanyak 363 kapal asing telah kita tenggelamkan. Sekarang ikan melimpah, bapak ibu harus bersyukur, caranya yakni dengan memanfaatkan dan melestarikan sumber daya yang ada. Kalau bapak ibu kufur, nanti pasti akan celaka. Saya ingatkan bapak ibu tidak melakukan penangkapan ikan dengan portas, ngeruk pasir dan buang sampah plastik di laut," ujar Susi.
Pada kesempatan tersebut juga dilakukan penyerahan bantuan kebun bibit rumput laut kultur jaringan sebanyak 40 unit atau seluas 2,5 hektare kepada kelompok pembudidaya di kampung Saharei.
"Saya juga titip pesen bantuan bibit agar-agar (rumput laut) hasil kultur jaringan ini bisa dimanfaatkan. Dulu saya minta pak Dirjen Slamet cari solusi untuk mengganti bibit yang lama. Akhirnya, kita telah berhasil kembangkan bibit berkualitas ini di berbagai daerah termasuk di Fakfak.
Susi tiba di Fakfak setelah sebelumnya menjalani rangkaian kunjungan kerja selama tujuh hari ke beberapa Kabupaten di Propinsi Papua dan Papua Barat.