Ahad 25 Mar 2018 07:59 WIB

TGB dan Kapolda Umar Bergantian Isi Kajian di Makassar

Kepada jamaah, Kapolda Umar mengaku sebagai murid Tuan Guru Bajang (TGB).

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Ratna Puspita
Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi bertemu dengan relawan dan Sahabat TGB Sulsel di Hotel Arthama, Makassar, Sulsel, Sabtu (24/3).
Foto: Muhammad Nursyamsyi / Republika
Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi bertemu dengan relawan dan Sahabat TGB Sulsel di Hotel Arthama, Makassar, Sulsel, Sabtu (24/3).

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi menyampaikan kajian shubuh di Masjid Al Markaz Al Islami di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Ahad (25/3). Puluhan jamaah tampak khusyuk menyimak sejumlah tausiah yang disampaikan Gubernur NTB tersebut, tak terkecuali Kapolda Sulsel Inspektur Jendral (Irjen) Umar Septono yang hadir di shaf terdepan mengenakan  seragam kepolisian.

Kehadiran TGB di Makassar tak luput dari perhatian Umar untuk mengikuti sejumlah tausiah yang disampaikan gubernur NTB tersebut, mulai dari saat di Masjid Raya Makassar pada Sabtu (24/3). Bahkan, Umar sempat juga memberikan tausiah, bergantian dengan TGB. 

Umar mengaku tidak sengaja bertemu TGB, baik saat shalat zuhur di Masjid Raya Makassar pada Sabtu (24/3) dan juga shalat shubuh di Masjid Al Markaz Al Islami pada Ahad (25/3). Kepada jamaah, Umar mengaku sebagai muridnya TGB. 

Pertemuan keduanya bukan karena dijadwalkan sebelumnya. Kegiatan shalat shubuh berjamaah merupakan hal yang rutin dilakukan Umar sejak masih di NTB. Di Sulsel, dia juga berkeliling ke masjid-masjid untuk shalat shubuh berjamaah.

"Kami enggak janjian. Tuan Guru, kami yakin ke sini dalam rangka dakwah tapi mungkin juga untuk melihat muridnya masih istiqomah seperti di NTB atau tidak. Kami tetap berkeliling (ke masjid-masjid) seperti di NTB Tuan Guru," kata Umar menambahkan.

Umar sebelumnya memang pernah menjabat sebagai kapolda NTB, dan kerap berdampingan dengan TGB dalam setiap kegiatan ibadah di NTB. Sebagaimana TGB, Umar juga sosok yang dikenal begitu mencintai masjid. Ketika azan shalat lima waktu berkumandang, Umar tak segan-segan meninggalkan segala aktivitas untuk menunaikan ibadah.

Dalam tausiahnya, TGB mengajak jamaah tak ragu meminta rezeki dari Allah SWT. Bukan hanya sekadar rezeki sifatnya materiil seperti uang, melainkan juga rezeki ketenangan batin dalam menjalani kehidupan sehari-hari. "Kalau yang dipikiran kita rupiah-rupiah ya dikasih rupiah, kalau ada yang heran ketika dapat rejeki tapi hati dia tenang. Mungkin saat berdoa tidak menyertakan rejeki batin memberikan nilai lebih," ujar TGB.

TGB mengajak, jamaah membiasakan berdoa dengan juga mengharapkan diberi ketenangan dan keberkahan dalam menjalani hidup. "Saya mengajak kesempatan ini kita utuhkan rezeki dari Allah. Kita minta rezeki batiniah, tidak hanya cukup makan, minum saja, tapi kemantapan dan ketenangan hati kita," kata TGB.

Selanjutnya, Umar Septono mengajak jamaah dan warga Sulsel untuk bersama-sama menjaga persatuan dan kesatuan di masa-masa Pilkada saat ini. "Pilkada hanya proses yang diciptakan manusia, maka silaturahmi yang Allah SWT sampaikan tidak boleh dirusak," kata Umar.

Umar menjelaskan kesiapan Polda Sulsel dalam mengawal Pilkada serentak 2018, dengan terus mengoptimalkan ikhtiar, tidak meremehkan hal-hal kecil, dan berserah diri kepada Allah. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement