Sabtu 24 Mar 2018 17:20 WIB

Curug Teko Renggut 4 Nyawa, Perhutani Enggan Tanggung Jawab

Wisata yang baik itu tak berisiko tinggi dan wisatawan tak harus punya keahlian.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Andi Nur Aminah
Curug/ilustrasi
Foto: dok Republika
Curug/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Perum Perhutani Garut membantah air terjun Curug Teko di kawasan hutan Desa Sirnajaya, Kecamatan Cisurupan, Kabupaten Garut, Jawa Barat ialah kawasan wisata yang dikerjasamakan dengan masyarakat desa. Perhutani enggan bertanggungjawab atas insiden tewasnya wisatawan di sana.

"Curug Teko yang terjadi musibah kemarin setelah dikaji lokasinya diduga sementara di luar petak lokasi yang dikerjasamakan," kata Wakil Administratur Perhutani Garut, Angkat Wijanto pada wartawan di Garut, belum lama ini.

Ia menjelaskan Perhutani Garut diizinkan mengelola potensi hutan untuk kepentingan pariwisata. Dengan syarat tidak merusak lingkungan seperti di Gunung Papandayan. Sedangkan untuk kawasan wisata Curug Teko belum resmi sebagai kawasan wisata yang pengelolaannya dikerjasamakan masyarakat desa dengan Perhutani. Atas dasar itu, Perhutani tidak merekomendasikan mengunjungi lokasi itu.

"Hutan itu kan tidak dipagari oleh kami, jadi diduga wisatawan tersebut tidak mengetahui lokasi itu sebenarnya bukan lokasi yang dikerjasamakan sebagai tempat wisata," ujarnya.

Walau begitu, Perhutani membuka pintu bagi masyarakat untuk memanfaatkan potensi wisata alam hutan agar memberikan manfaat ekonomi. Nantinya kalau pun dikerjasamakan maka kawasan wisata harus memenuhi syarat dari aspek keamanan.

"Wisata yang baik itu tidak memiliki risiko tinggi dan wisatawan tidak harus memiliki keahlian khusus," ucapnya.

Sebelumnya, dua wisatawan lokal dan dua pemandu wisata tenggelam di kawasan objek wisata air terjun Curug Teko usai terbawa arus sungai, Ahad (18/3) siang. Keempatnya ditemukan dalam kondisi tak bernyawa. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement