Jumat 23 Mar 2018 19:39 WIB

Qodari: Pengaruh Politik Rizieq Masih Terbatas

Pengaruh politik Rizieq terbatas karena hingga kini Rizieq belum pulang ke Indonesia.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Andri Saubani
Pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab.
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Indo Barometer, M Qodari mengatakan, pengaruh politik yang dimiliki Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI) saat ini dinilai masih terbatas. Hal itu dikarenakan Imam Besar FPI tersebut sampai saat ini belum juga kembali ke Indonesia.

"Selama Habib Rizieq belum pulang sih menurut saya pengaruh politiknya masih terbatas," ujar Qodari di Hotel Atlet Century Park, Senayan, Jakarta, Jumat (23/3).

Hal tersebut menurutnya akan sangat berpengaruh pada signifikansi kelompok 212 dan 411 yang dirasa akan mengalami penurunan tidak seperti Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu. Terkait adanya imbauan dari Rizieq kepada Partai Gerindra, PKS, PAN, dan PBB untuk membentuk koalisi di Pilpres 2019 mendatang, Qodari meminta untuk ditanyakan langsung kepada keempat partai tersebut.

"Menurut saya harus ditanya dengan empat partai itu ya karena empat partai itu yang diimbau oleh Habib Rizieq. Saya pribadi sih ya Habib ini menjadi tokoh agama yang sekaligus jadi tokoh politik 212 dan 411," katanya.

Baca: Rizieq Ajak Umat Islam Dukung Koalisi Gerindra-PKS-PAN-PBB.

Sementara itu Politikus Partai Gerindra, Ahmad Riza Patria menghargai dan menghormati siapa pun yang beri masukan dan saran demi kepentingan bangsa dan negara. Namun, Partai Gerindra mengaku belum memutuskan akan berkoalisi dengan partai apa saja.

"Namun kami meyakini pada saatnya nanti akan ada banyak partai, dan kami optimis akan ada lebih dari dua partai yang akan berkoalisi dengan Partai Gerindra yang akan mengusung Prabowo sebagai Capres 2019-2024," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement