REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Persatuan Lawn Tenis Indonesia (Pelti) Kota Yogyakarta menggelar Turnamen Tenis Beregu Veteran Wali Kota Cup 2018. Kompetisi ini diikuti 16 tim yang berasal dari seluruh Indonesia.
Ketua Panitia Turnamen Tenis Beregu Veteran Wali Kota Cup 2018 Yogyakarta, Rizal Pahlewi Yuniarto mengatakan, ini merupakan gelaran pertama yang merupakan agenda Pelti Yogyakarta serta Pelti DIY. Gelaran ini diharapkan jadi wadah silaturahim pemain nasional dan lokal.
"Sebab Yogyakarta ini sudah jarang ada turnamen tenis, jadi kita coba menjalin silaturahim pemain-pemain tenis nasional dan lokal," kata Rizal di Balai Kota Yogyakata, Kamis (22/3).
Kompetisi akan berlangsung pda 24 dan 25 Maret 2018 akhir pekan ini. Peserta sendiri sudah memenuhi target yaitu 16 tim yang terdiri dari lima tim Yogyakarta, enam tim Jawa Tengah, dua tim Papua, dua tim Jakarta dan satu tim Kalimantan Timur.
Satu regu berjumlah 9 pemain, dan akan bertanding dalam tiga partai yaitu ganda, ganda prestasi 85 dan ganda prestasi 105. Angka itu sendiri merupakan total maksimal usia dari kedua pemain yang bertanding.
"Turnamen akan berlangsung di Lapangan Tenis UNY, dan pembukaan insya Allah akan dibuka Pak Wawali pukul Sabtu pagi, sedangkan besoknya digelar semi final dan final," ujar Rizal.
Ia berharap, ada kelanjutan dari Turnamen Tenis Beregu Veteran Wali Kota Cup, dan menjadi piala bergilir Wali Kota Cup. Tahun ini, total hadiah Rp 50 juta terdiri dari juara satu Rp 20 juta, juara dua Rp 15 juta, juara tiga Rp 9 juta dan juara empat Rp 6 juta.
Sejumlah nama-nama top yang akan menghiasai turnamen ini di antaranya langganan Davis Cup Bonit Wiryawan dan Sulistya Wibowo. Ada pula Sebastian Dacosta, Aditya Hari Sasongko, dan Saidi yang akan jadi peserta tertua berusia 62 tahun.
Plt Kepala Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta, Yunianto Dwi Sutono, menyambut baik gelaran Turnamen Tenis Beregu Veteran Wali Kota Cup 2018 tersebut. Ia menilai, ini akan memberi sumbangsih pula kepada pariwisata di Kota Yogyakarta.
"Karena satu regu sembilan orang itu belum termasuk manajer dan keluarga, dan mereka sudah diwajibkan menginap di hotel-hotel Yogyakarta," kata Yunianto.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
