Kamis 22 Mar 2018 15:56 WIB

Ketum Nasdem: Cawapres Jokowi Harus Seorang Negarawan

Paloh menegaskan, sampai saat ini Partai Nasdem tidak mengajukan sosok cawapres.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Budi Raharjo
Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo secara resmi mendeklarasikan diri bergabung masuk ke Partai Nasdem. Itu disampaikan Syahrul saat Konsolidasi Partai Nasdem Sulawesi Utara yang dihadiri oleh Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh di Kota Manado, Sulawesi Utara, Rabu (21/3).
Foto: Republika/Fauziah Mursid
Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo secara resmi mendeklarasikan diri bergabung masuk ke Partai Nasdem. Itu disampaikan Syahrul saat Konsolidasi Partai Nasdem Sulawesi Utara yang dihadiri oleh Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh di Kota Manado, Sulawesi Utara, Rabu (21/3).

REPUBLIKA.CO.ID,MANADO -- Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh menyebut, kriteria calon wakil presiden (cawapres) untuk Joko Widodo (Jokowi) harus memiliki kriteria negarawan. Itu disampaikan Paloh terkait calon yang dinilai tepat mendampingi Jokowi.

"Memang terkesan macam retorik. Tapi ini prinsip bagi Nasdem, ada spirit kenegarawanan, prinsip karakter memang negarawan, paling tidak dia mencobalah mematut dirinya sebagai negarawan," kata Paloh saat konsolidasi Partai Nasdem Sulawesi Utara, di Manado, Sulawesi Utara, Kamis (22/3).

Menurut Paloh, cawapres pendamping Jokowi tidak berhenti hanya menjadi politisi dan terjebak pada pragmatisme. Karena baik calon presiden maupun calon wakil presiden merupakan pemimpin bangsa, baik kepala pemerintahan maupun kepala negara.

"Jadi, memang basic kriteria utama. Kalau memang tidak ada seperti itu, nasib bangsa kita apes, tapi saya yakin banyak," ujar Paloh.

Meski menyebut kriteria tersebut, Paloh menegaskan, sampai saat ini Partai Nasdem tidak mengajukan sosok cawapres. Bagi Nasdem, dukungan ke Jokowi tanpa syarat sehingga sepenuhnya diserahkan kepada Jokowi.

"Nasdem cawapres enggak, cuma kita udah komitmen capres cuma Jokowi. Sudah punya capres, masa miliki cawapres. Saya pikir semuanya jadinya. Sudah ada capres, masa ada cawapres, ya. Kurang tepat bagi Nasdem untuk saat ini ya," ujar Paloh melanjutkan.

Namun, ia tidak mempersoalkan partai-partai lain jika hendak mengajukan cawapres kepada Jokowi. "Kalau bagi partai-partai lain, silakan kalau mau ngambil capres, calon wapres juga, itu hak mereka," kata dia.

Saat ditanyai, dari nama-nama yang beredar menjadi cawapres Jokowi, apakah memenuhi kriteria yang diinginkan Nasdem, Paloh menjawab diplomatis. Paloh meyakini, pada saatnya nanti Jokowi sendirilah yang akan menentukan calon yang tepat bagi dirinya.

"Saya tahu Presiden Jokowi dan capres Nasdem yang akan datang itu, dia sudah punya nama cawapres di kantongnya. Dia senyum-senyum aja dengan orang yang nawarkan diri atau apa itu. Tapi pada saatnya nanti, 'inilah cawapres saya.' Menurut Nasdem, skenario ceritanya berakhir seperti itu," kata Paloh.

Adapun konsolidasi Surya Paloh di Manado, Sulawesi Utara, itu merupakan rangkaian safari politik tahap kedua Partai Nasdem menjelang pilkada serentak dan persiapan menuju Pemilu 2019. Dalam safari politik tahap kedua yang berlangsung sepekan tersebut, beberapa wilayah yang akan dikunjungi Paloh, antara lain, Talaud, Manado, Minahasa, Bolang Mongondow, Bitung, Mamuju, Kendari, dan Gorontalo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement