REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Sepuluh anggota ASEAN bersama dengan Australia membuat perjanjian kerja sama terkait perdagangan, keamanan di dunia maya, penanggulangan teror, serta kode etik di Laut Cina Selatan. Pertemuan yang disebut Deklarasi Sydney ini dilakukan sebagai bentuk penegasan hubungan kerja sama antara ASEAN dan Australia.
Di dalam pertemuan antara ASEAN dan Australia ini ada dua hal yang menjadi topik utama kerja sama yakni perdagangan dan penanggulangan teror yang terjadi di kedua pihak.
"Asia Tenggara sangat penting bagi keamanan Australia," kata Kepala Pusat Studi Strategis dan Pertahanan di Universitas Nasional Australia (ANU), John Blaxland, dilansir di Asian Correspondent, Rabu (21/3).
ASEAN memiliki kegiatan perekonomian terbesar ke-6 di dunia dengan jumlah total Gross Domestic Product (GDP) 2,5 triliun dolar AS. Sementara itu, ASEAN menjadi mitra Australia terbesar ke-4 dengan total perdagangan seharga 93,2 milyar dolar AS.
Pada Deklarasi Sydney, juga dibuat sebuah komitmen untuk menjaga kedamaian regional. Selain itu, Deklarasi Syney juga menegaskan kembali terkait penegakan hukum, beacukai, dan imigrasi untuk mengatasi kejahatan lintas negara, termasuk juga perdagangan obat bius, senjata dan satwa liar.