Rabu 21 Mar 2018 22:20 WIB

Dosen Cari Jabatan Imbas dari Tiadanya Pemetaan SDM

Hingga kini keseimbangan jumlah dosen, program studi, jabatan struktural tak terukur.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Winda Destiana Putri
Dosen/ilustrasi
Dosen/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Tiadanya pemetaan sumber daya manusia (SDM) di pendidikan tinggi ditengarai menjadi salahsatu penyebab banyaknya dosen yang mencari jabatan struktural. Sehingga, hingga kini keseimbangan jumlah dosen, program studi, jabatan struktural tidak terukur.

Hal tersebut disampaikan oleh Anggota Komisi X DPR RI Ledia Hanifa. Karena itu, dia menegaskan, pemerintah perlu segera mendesain pemetaan SDM yang sesuai dengan arah pembangunan bangsa.

"Kita belum punya peta SDM Dikti yang sesuai dengan arah pembangunan. Jadi pemetaan SDM memang diperlukan," kata Ledia ketika dihubungi di Jakarta, Rabu (21/3).

Selain pemetaan, terus Ledia, pemerintah juga perlu membuat regulasi keseimbangan rasio struktural, fungsional dan tugas serta kewenangan dosen. Sehingga batasan-batasan antara kewajiban akademik dosen dan tugas diluar akademik menjadi lebih jelas.

Meski begitu, Ledia mengatakan, jabatan struktural di pendidikan tinggi memang seharusnya diisi oleh internal kampus, yang mayoritas adalah dosen.

"Bisa dibayangkan jika semua dosen melepas jabatan strukturalnya maka kekosongan jabatan itu akan diisi oleh siapa kan," jelas dia.

Sebelumnya, Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohammad Nasir meminta agar dosen di perguruan tinggi fokus pada penyiapan SDM daripada sibuk mencari jabatan struktural. Sebab saat ini, sekitar 53 persen dosen menduduki jabatan struktural.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement