REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Banjir yang merendam sawah petani berhari-hari, menyebabkan ribuan hektare sawah yang berisi tanaman padi mengalami puso (gagal panen) di Kecamatan Palas, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung. Petani tidak bisa berbuat banyak, selain berharap dapat bantuan benih dari pemerintah, setelah terdampak banjir sebulan terakhir.
Data yang diperoleh Republika.co.id dari Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pelaksanaan Penyuluhan Pertanian (P3) Kecamatan Palas, Lampung Selatan, Selasa (20/3), jumlah sawah petani yang terendam banjir sebulan terakhir seluas 3.806 hektare (ha). Sedangkan sawah yang tanaman padinya rusak dan tidak dapat menikmati panen pertengahan tahun ini seluas 2.221 ha.
''Musim tanam tahun ini, kami tidak bisa panen, karena tanaman padinya rusak. Kalau terendam lebih dari tiga hari jelas tanaman padi yang berumur 30 hari rusak atau busuk,'' kata Yahya, petani di Desa Bumi Restu, Palas.
Menurut dia, bencana banjir yang menimpa desanya terbesar beberapa tahun terakhir. Selain banjir yang tinggi bervariasi mulai dari selutut dan sepinggang orang dewasa, airnya pun tidak surut setelah beberapa hari kemudian. Hal itu karena luapan sungai saat hujan turun. Petani baru menanam padi sekitar sebulan terakhir, dengan masing-masing usia tanaman padinya bervariasi sepekan hingga 30 hari terakhir.
Ia berharap pemerintah segera membantu penyediaan bibit gratis untuk petani yang sawahnya terdampak banjir dan tidak dapat menikmati panen atau puso pertengahan tahun ini. ''Kami hanya ingin bibit gratis dari pemerintah biar kami bisa tanam lagi setelah banjir surut,'' ujarnya.
UPT-P3 Palas mencatat dari 21 desa di Palas, luasan sawah petani di Desa Bumi Restu, menjadi luasan terparah terdampak banjir dan puso, yakni mencapai 539 ha sedangkan sawah yang terendam 850 ha. Selanjutnya disusul Desa Bali Agung seluas 450 ha dari 615 sawah terendam. Kemudian, Desa bandan Hurip seluas 377 ha dari 407 ha sawah terendam.
Menurut Kepala UPTD P3 Kecamatan Palas Agus Santosa, dari 21 desa yang ada di Palas terdapat tiga desa yang terparah dampak banjir yang menyebabkan tanaman padinya puso. Ketiganya yakni Desa Bumi Restu, Desa Bali Agung, dan Desa Bandan Hurip. Ia telah melaporkan kejadian dan data tersebut kepada Pemkab Lampung Selatan dan disampaikan ke pusat.
Ia mengatakan pihaknya sudah mendata dan melaporkan jumlah luasan sawah terendam dan terdampak puso, selain itu varietas padi yang terendam yakni Ciherang, Inpantri, dan Cimalaya Muncul. Ia berharap pemerintah segera menyediakan bibit kepada terdampak banjir tersebut.