REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kota Bandung telah mendapatkan penghargaan Kota Layak Anak. Tahun 2018 ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menargetkan meraih Kota Layak Anak Tingkat Utama.
Pelaksana Harian Sekretaris Daerah Kota Bandung, Evi S Shaleha mengatakan dengan predikat yang sebelumnya didapat, Pemkot Bandung terus membenahi pelayanan terbaik masyarakat terutama untuk anak. Hal ini sesuai dengan amanat undang-undang nomor 32 tahun 2014 tentang perlindungan anak pasal 21 ayat 5.
"Seusai amanat yang tercantum dalam UU nomor 32 tahun 2015. Sudah jelas dalam menjamin semuanya mengenai perlindungan anak, kita harus berdasarkan hukum yang kuat," kata Evi saat membuka acara Rapat Koordinasi Teknis dan Evaluasi Penilaian Kota Layak Anak tahun 2018 di Hotel Asrilia, Jalan Pelajar Pejuang, Kota Bandung, Selasa (20/3).
Melalui rapat ini, diharapkan segala bentuk kekurangan pelayanan akan selalu dilengkapi. Perangkat daerah yang tergabung dalam kluster gugus tugas kota layak anak akan terus berupaya meningkatkan peran demi terwujudnya Bandung kota ramah anak.
Dengan tugas pokok dan fungsi yang sudah diemban, katanya, perangkat daerah bertekad mewujudkan target tersebut. "Kita akan selalu berusaha memberikan yang terbaik, khususnya meningkatkan peran untuk terwujudnya Bandung ramah anak. Apalagi predikat tersebut belum diraih oleh kota manapun di Indonesia," ujarnya.
Evi menegaskan, salah satunya yang ditekankannya terkait dengan akte kelahiran. Pada 2018 ini, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil ditargetkan 80 persen anak di Kota Bandung harus memiliki akte kelahiran.
Ia optimistis Pemkot Bandung akan selalu bahu-membahu menanggulangi segala masalah yang terjadi di lapangan. "Dan dengan ini kami akan terus memantapkan predikat dari tingkat pratama dan madya pada tahun sebelumnya, tuturnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika