Selasa 20 Mar 2018 09:37 WIB

Gerakan Ngajeni Angkat Kearifan Lokal Gunungkidul

Gerakan itu dihadirkan sebagai upaya merekatkan tali sosial

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Esthi Maharani
Bupati Gunungkidul Badingah (kedua kanan)
Foto: Antara/Andreas Fitri Atmoko
Bupati Gunungkidul Badingah (kedua kanan)

REPUBLIKA.CO.ID,  GUNUNGKIDUL -- Kementerian Agama tengah mendengungkan Ngupadi Amrih Jejeging Jasmani lan Rohani (Ngajeni). Gerakan itu dihadirkan sebagai upaya merekatkan tali sosial, menurunkan angka konflik sosial dan menumbuhkan budaya luhur bangsa, saling menghargai dan menghormati.

"Sehingga, tercipta harmoni dan kedamaian," kata penggagas Gerakan Ngajeni dan Penyuluh Agama Semanu, Ahmad Munir, di depan Bupati, Kepala Kemenag dan Kasi Bimas Islam saat deklarasi Gerakan Ngajeni di Pendopo Kecamatan Semanu beberapa waktu lalu.

Ia menekankan, Gerakan Ngajeni yang dapat diartikan menghargai, merupakan wujud ikhtiar merawat tegak berdirinya kesehatan dan kesejahteraan jasmani dan rohani masyarakat. Lima sasaran dari Gerakan Ngajeni meliputi Ngajeni Agama sebagai ajakan menghargai agamanya dan agama orang lain, Ngajeni Negara sebagai bentuk penghargaan negaranya sebagai rumah besar dengan pelaksanaan kewajiban sebagai warga negara yang baik.

Ngajeni Nyowo yang mengajak masyarakat untuk menghargai nyawa dirinya dan orang lain sebagai anugerah Allah SWT, Ngajeni Keluarga yaitu menghargai sesama keluarga sesuai peran dan fungsi sebagai landasan ketahanan, dan Ngajeni Sapodo atau menghargai sesama manusia.

"Baik atas dasar kemanusiaan maupun kebangsaannya," ujar Munir.

Bupati Gunungkidul, Badingah berharap, Gerakan Ngajeni jadi solusi yang tepat menyikapi kemajuan zaman, kemajuan globalisasi dan era keterbukaan informasi komunikasi. Terlebih, semua itu telah mengubah tata sosial budaya dan menggeser tata nilai tradisional.

"Untuk itu, Gerakan Ngajeni bisa diikuti dan dikembangkan di daerah lain untuk mewujudkan Gunungkidul sebagai daerah tujuan wisata yang terkemuka dan berbudaya menuju masyarakat yang berdaya saing, maju, mandiri dan sejahtera," kata Badingah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement