REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) telah melakukan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) kelima di Minahasa, Sulawesi Utara dari 14 hingga 17 Maret. Sebagai penutup rangkaian kegiatan, diadakan pawai budaya masyarakat adat dari Lapangan Samratu Langi ke Benteng Muraya, Minahasa Utara.
Penutupan Rakernas tersebut bertepatan dengan Peringatan Hari Kebangkitan Masyarakat Adat Nusantara (HKMAN), pada 17 Maret. Dalam pawai tersebut akan diperlihatkan upacara adat yang akan dipimpin oleh para Tetua Adat dari komunitas-komunitas adat dari Sulawesi Utara.
"Pawai ini akan diisi pertunjukan dari beberapa komunitas yang beranggotakan 2.342 komunitas adat," kata Wakil Ketua Panitia Rakernas Lefrando Andre Gosal.
Lefrando menjelaskan, pawai budaya tersebut akan diisi juga pelbagai pementasan dari anggota komunitas AMAN. Salah satunya pertunjukan yang ditampilkan merupakan ritual Kawasaran atau dikenal luas Kabasaran.
Kawasaran merupakan ritual pembersihan hati dan jiwa yang sering dilakukan masyarakat Minahasa. Biasanya penampilan tersebut digunakan sebagai penampilan pembuka dalam acara atau kegiatan, sebab Kawasaran merupakan bentuk perlindungan dan pembuka jalan hidup.
Sebelum penutupan dengan pawai budaya, AMAN telah melaksanakan Rakernas yang diadakan di Desa Wanuha Koha, Minahasa. Selama dua hari Rakernas dibahas merupakan sarana untuk menerjemahkan hasil Kongres menjadi program strategis organisasi sampai 2022.