Sabtu 17 Mar 2018 04:54 WIB

Umumkan Sembilan Capres, PKS Ingin Ngetag Tempat

Penentuan capres menjadi upaya PKS meningkatkan perhatian masyarakat pada kadernya.

Rep: Adinda Pryanka/ Red: Didi Purwadi
Massa Partai Keadilan Sejahtera (PKS)
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Massa Partai Keadilan Sejahtera (PKS)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Keadilan Sejahtera (PKS) telah mengumumkan sembilan nama bakal capres/cawapres 2019 dari hasil penjaringan internal kader-kadernya pada pertengahan Januari. Pengamat Politik dari Universitas Indonesia, Cecep Hidayat, menilai pengumuman bakal capres/cawapres tersebut sebagai upaya PKS untuk tag tempat dalam Pilpres 2019.

"Mereka ingin menunjukkan, kalau memang Prabowo maju, nih kami sudah sediakan nama-nama untuk jadi pasangan yang bisa dipilih," kata Cecep ketika dihubungi Republika.co.id, pertengahan pekan ini.

Sebelumnya Majelis Syuro VI PKS pada Januari lalu menyelesaikan musyawarah yang membahas tentang bakal calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) untuk Pemilu 2019. Sebanyak sembilan nama muncul dari hasil musyawarah.

Presiden PKS, Mohamad Sohibul Iman, saat itu menerangkan bahwa partainya memajukan nama-nama kader hasil penjaringan internal guna ditawarkan kepada masyarakat dalam suksesi kepemimpinan nasional pada 2019. PKS dinilainya memiliki stok kepemimpinan yang cukup banyak untuk menjadi bakal capres atau cawapres pada Pemilihan Umum Presiden 2019.

Sembilan nama bakal capres dan cawapres hasil penjaringan internal adalah Ahmad Heryawan, Hidayat Nur Wahid, Anis Matta, Irwan Prayitno, dan Sohibul Iman. Lainnya yakni Salim Segaf Al Jufri, Tifatul Sembiring, Muzammil Yusuf, dan Mardani Ali Sera.

Cecep menilai upaya penentuan capres atau cawapres tersebut menjadi salah satu upaya PKS untuk meningkatkan perhatian masyarakat terhadap kadernya. Dengan publikasi dan sosialisasi sedari sekarang, kata Cecep, calon pemilih diharapkan sudah terbiasa dengan sosok-sosok yang diajukan PKS tersebut.

Dari sembilan calon tersebut, Anis Matta merupakan salah satu yang paling gencar melakukan safari politik. Anis belum lama ini memberikan orasi di Lapangan Karebosi, Makassar, Sulawesi Selatan, pada akhir Februari.

Anis menyentil soal utang luar negeri. ''Membiayai pembangunan dengan utang luar negeri itu gampang. Anda tinggal teken, biar nanti generasi yang akan datang yang membayar,'' ujar laki-laki kelahiran Bone itu di depan para sukrelawannya yang memadati tribun lapangan kebanggaan warga Kota Anging Mamiri itu.

Relawan Anis Matta For President (AM4RI-1) pun sudah menyatakan siap bertarung untuk memenangkan Anis Matta di pemilihan presiden (pilpres) 2019. Koordinator AM4RI-1 Sulawesi Selatan, Taslim Tamang, mengatakan AM4RI-1 sudah dideklarasikan di Balikpapan (Kalimantan Timur) dan Makassar (Sulawesi Selatan). Hanya dua pekan setelah deklarasi tersebut, Taslim mengklaim dalam rilis yang diterima Republika.co.id, sukarelawan AM4RI-1 telah terbentuk di seluruh Indonesia.

Di beberapa kabupaten seperti Bone dan Takalar, jejaring sukarelawan AM4RI-1 diklaim telah terbentuk hingga tingkat kecamatan, desa, bahkan dusun. Sukarelawan yang didominasi anak muda ini mulai bergerak memperkenalkan Anis Matta dan gagasannya untuk Indonesia. Menurut Taslim, para sukarelawan bergerak atas inisiatif sendiri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement