Kamis 15 Mar 2018 17:30 WIB

Peluru di Dada Atikah Warga Sukabumi Diangkat Jumat

Atikah ditembak orang tak dikenal yang mengenakan topeng.

Rep: Riga Iman/ Red: Indira Rezkisari
Police line
Foto: Wikipedia
Police line

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Tim medis RSUD R Syamsudin Kota Sukabumi akan mengangkat proyektil peluru di tubuh warga Ciemas, Kabupaten Sukabumi, pada Jumat (16/3). Upaya ini dilakukan setelah sebelumnya dilakukan pemeriksaan forensik terlebih dulu.

Seorang warga di selatan Kabupaten Sukabumi Atikah (40 tahun) mengalami luka tembak diduga dari senapan angin pada Senin (12/3). Penembakan yang dibarengi dengan penganiayaan tersebut diduga dilakukan oleh dua orang warga tidak dikenal yang memakai topeng.

Atikah merupakan warga Kampung Babakankubang RT 04 RW 02, Desa Mekarmukti, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi. Awalnya korban dirawat di RSUD Jampang Kulon Kabupaten Sukabumi dan dirujuk ke RSUD  R Syamsudin SH Kota Sukabumi pada Rabu (14/3) dini hari.

"Operasi pengangkatan proyektil peluru dilakukan pada Jumat," terang  Ketua Tim Penanganan Keluhan dan Informasi RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi Wahyu Handriana kepada wartawan Kamis (15/3). Awalnya kata dia operasi pengangkatan proyekti peluru dilakukan pada Kamis. Namun hal ini berubah karena dilakukan pemeriksaan forensik terlebih dulu.

Wahyu menerangkan, pasien dengan luka tembak ini masuk rumah sakit pada Rabu (14/3) pukul 02.00 WIB. Pada saat datang ke rumah sakit lanjut dia korban dalam keadaan sadar dan langsung mendapatkan penanganan.

Setelah dilakukan pemeriksaan ronsen ditemukan luka tembak. Diduga peluru sebanyak dua buah bersarang di bagian dada. Saat ini korban masih dalam kondisi baik dan dalam penanganan bagian bedah untuk pengangkatan proyektil di bagian dada.

Wahyu mengatakan, proses pengangkatan proyektil peluru paling lama memakan waktu sekitar dua jam karena cukup sulit. "Jenis proyektil pelurunya belum jelas dan nantinya akan diserahkan ke polisi ketika berhasil diangkat," kata dia.

Suami korban Apud (50) mengatakan, pada saat kejadian ia tengah shalat magrib di mushala. "Tahunya dari cucu yang lari ke masjid cerita ada neneknya ada yang menembak," kata dia kepada wartawan ketika menunggu istrinya di RSUD R Syamsudin.

Apud mengaku, sebelum kejadian tersebut ia dan istrinya tidak ada masalah dengan orang lain. Berdasarkan keterangan isrinya para pelaku memakai topeng sebanyak dua orang sehingga ciri-cirinya tidak diketahui.

Di sisi lain, korban Atikah menerangkan secara singkat kronologis kejadian. "Pada waktu itu ada dua masuk ke rumah pakai topeng tidak tahu siapa langsung mukul dan nembak," ujarnya. Atikah melihat pistol yang dibawa pelaku berukuran panjang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement