Kamis 15 Mar 2018 13:37 WIB

HKTI Segera Gelar Asian Agriculture and Food Forum 2018

Forum ini akan membahas isu penting soal ketahanan dan keamanan pangan global

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Hazliansyah
Jenderal Purn. Moeldoko saat merilis Asian Agriculculture and Food Forum HKTI 2018 dengan Tema Transforming Challenge into Opportunity: Food Security and Agriculture Innovation di Sekretariat HKTI, Menteng, Jakarta Pusat. Kamis (15/3).
Foto: Republika/Arif Satrio Nugroho
Jenderal Purn. Moeldoko saat merilis Asian Agriculculture and Food Forum HKTI 2018 dengan Tema Transforming Challenge into Opportunity: Food Security and Agriculture Innovation di Sekretariat HKTI, Menteng, Jakarta Pusat. Kamis (15/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) akan menggelar "Asian Agriculture and Food Forum HKTI 2018" dengan tema Transforming Challenge into Opportunity: Food Security and Agriculture Innovation. Forum internasional ini akan digelar di Jakarta Convention Center pada 27 Juni hingga 1 Juli 2018 mendatang.

Ketua Umum HKTI Jenderal Purnawirawan TNI Moeldoko mengungkapkan, tema tersebut diambil mengingat ketahanan dan keamanan pangan merupakan isu penting di dunia sejalan dengan pasatnya pertumbuhan populasi global.

"Perbaikan teknologi dan inovasi pada bidang pertanian tentu akan mendapatkan peluang dan peningkatan produktivitas penanian menuju kedaulatan pangan dan keamanan negara," ujar Moeldoko di Sekretariat HKTI, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (15/3).

Moeldoko mengulas, pada Juni 2017 Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) melaporkan populasi dunia mencapai hampir 7,6 miliar. Jumlah itu akan meningkat menjadi 8,6 miliar pada 2030, lalu menjadi 9,8 miliar pada tahun 2050 dan 11,2 miliar pada 2100. Penduduk Indonesia pada 2045 akan menjadi 330 juta orang. Sementara saat ini keiaparan mengancam Iebih dari 850 juta populasi dunia.

"Ketahanan dan kedaulatan pangan bisa jadi ancaman serius bila petani dan pertanian tidak dibenahi," kata dia.

Asia yang memiliki populasl penduduk terbanyak yaitu sekitar 4,5 miliar orang merupakan produsen sekaligus konsumen terbesar komoditas pangan di dunia.

"Maka Asia kini tengah menghadapi tantangan basar untuk mampu memben makan bagi jumiah penduduknya yang sangat besar," ucap Moeldoko.

Pria yang juga merupakan Kepala Staf Kepresidenan itu mengungkapkan, selain sebagai penyedia pangan, pertanian juga merupakan roda penggerak ekonomi nasional, termasuk di Indonesia. Salah satu turunan penting dari produk sektor pertanian adalah tumbuhnya industri makanan dan mlnuman, termasuk kuliner Nusantara. Industri ini semakin kompetitif karena jumlahnya cukup banyak dari perusahaan skala besar, kecil, dan menengah.

"Bahkan sebagian besar dari mereka sudah ada yang go international, " ungkap Moeldoko.

Indonesia memiliki 1.317 suku. Dan suku-suku tersebut memiliki seni dapur masing-masing. Dalam forum ini, Moeldoko menyatakan akan dikenalkan kuliner Indonesia pada para negara peserta.

Peserta yang diharapkan turut berpartisipasl dalam ASAFF 2018 sebanyak 30 negara Asia dan 45 negara peserta Asian Games. Eksibisi ini menampilkan acara utama berupa Pemeran Pertanian, Konferensi Keamanan Pangan clan Inovasi Pertanian, Bisnis Forum, Festival Pangan, dan Anugerah Petani Muda Inovatif.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement