Rabu 14 Mar 2018 17:02 WIB

Bandara Jenderal Besar Soedirman akan Segera Dibangun

Pemkab Purbalingga telah menandatangani nota kesepahaman dengan sejumlah pihak.

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Gita Amanda
Bupati Purbalingga Tasdi dan Wakil Bupati Dyah Hayuning Pratiwi
Foto: Eko Widiyatno
Bupati Purbalingga Tasdi dan Wakil Bupati Dyah Hayuning Pratiwi

REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA -- Grounbreaking atau peletakan batu pertama pembangunan Bandara Jenderal Besar Soedirman (JBS) Purbalingga dijadwalkan baru akan bisa dilaksanakan April 2018. Saat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) terus berkoordinasi dengan Pihak PT Angkasa Pura (AP) II di Jakarta mengenai waktu dimulainya pelaksanaan pembangunan bandara.

Sebelumnya, groundbreaking sebagai tanda akan dimulainya pembangunan bandara ini, diharapkan sudah bisa dilaksanakan Februari 2018 lalu. Apalagi seluruh nota kesepahaman antara Pemkab Purbalingga dengan sejumlah pihak terkait, termasuk di antaranya PT Angkasa Pura II, sudah ditandatangani November 2017 silam.

Bupati Purbalingga, Tasdi, menyebutkan acara grounbreaking dijadwalkan akan dihadiri langsung oleh Presiden Joko Widodo. Menurutnya, menyusul rencana pembangunan bandara, sejumlah investor juga telah siap untuk membangun empat hotel berbintang di wilayah Purbalingga.

''Empat hotel yang akan dibangun antara lain Bima Grand Hotel, Suit Garden Hotel, dan Hotel Kokoria dan sebuah hotel bandara milik PT Angkasa Pura II,'' jelasnya.

Dalam rencana pembangunan bandara di Desa Wirasaba Kecamatan Bukateja tersebut, Pemkab Purbalingga telah menandatangani MoU dengan sejumlah pihak. Antara lain dengan pihak Pemprov Jaten, PT Angkasa Pura (AP) II, TNI AU, dan LPPNPI (Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia) atau Airnav Indonesia. Penanda-tanganan MoU dengan semua pihak dilakukan, mengingat cukup banyak pihak yang terlibat dalam pembangunan tersebut.

Penandatanganan dengan pihak PT AP II dilakukan mengingat PT AP akan menjadi investor yang membangun bandara sekaligus sebagai operator bandara. Sedangkan MoU dengan TNI AU, dilakukan mengingat bandara yang akan dibangun awalnya merupakan landasan udara milik TNI Au. Untuk itu, TNI AU telah memberikan izin dan persetujuan kepada Pemkab Purbalingga yang membangun bandara sekaligus juga membangun akses jalan menuju bandara JBS di wilayah Kemangkon.

Dalam kunjungan kerja Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi sebelumnya, juga diungkapkan bahwa PT AP II menyiapkan anggaran Rp 350 miliar untuk membangun berbagai sarana prasarana pendukung seperti runway, taxiway, bangunan terminal seluas 3.000 meter persegi. Untuk landasan pacu, dari kondisi sekarang yang hanya memiliki panjang 850 meter akan ditingkatkan menjadi 1.600 meter dan tahap selanjutnya akan diperpanjang lagi menjadi 2.000 hingga 2.400 meter.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement