REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Angkasa Pura (AP) II (Persero) mencatat peningkatan produktivitas Bandara Jenderal Besar Soedirman di Kabupaten Purbalingga. Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin mengatakan sebagai bandara yang baru dibangun dan dalam tahap pengembangan, Bandara Jenderal Besar Soedirman sudah cepat produktif.
"Stakeholder kini semakin berkolaborasi guna meningkatkan utilisasi dan produktivitas bandara," kata Awaluddin dalam pernyataan tertulis yang diterima Republika, Senin (14/6).
Awaluddin menuturkan, rute yang sudah dibuka adalah Jakarta-Purbalingga-Surabaya dan Surabaya-Purbalingga-Jakarta oleh Citilink. Untuk masing-masing rute, terdapat empat pergerakan penerbangan pada Kamis dan Sabtu.
"Maskapai yang melakukan penerbangan adalah Citilink dengan penerbangan Jakarta-Purbalingga kemudian Purbalingga-Surabaya dan kembali di hari yang sama, sehingga ada empat kali take off dan landing dalam satu hari," kata Awaluddin.
Awaluddin mengatakan, antusiasme masyarakat cukup tinggi karena tingkat keterisian penumpang untuk rute dari dan ke Jakarta saat baru dibuka mencapai 70 persen dan kini sudah meningkat menjadi 80 persen. Sementara untuk rute dari dan ke Surabaya dari sekitar 25 persen saat baru dibuka dan saat ini meningkat ke sekitar 40 persen.
Dia menambahkan, operasional Bandara Jenderal Besar Soedirman tidak lepas dari peran TNI AU yang berkontribusi lahan di wilayah Lanud Jenderal Besar Soedirman. Begitu juga dengan Pemprov Jawa Tengah yang mendukung pengadaan lahan untuk runway.
Selanjutnya, Pemkab Purbalingga yang mendukung pembangunan akses jalan darat, pengadaan tanah, rehabilitasi drainase dan terminal sementara. Selain itu, AirNav Indonesia yang membangun tower navigasi dan Pertamina yang siap menyediakan bahan bakar bagi pesawat. Lalu AP II yang membangun runway, taxiway, apron, dan operasional bandara.
"Kolaborasi ini mampu mempercepat produktivitas Bandara Jenderal Besar Soedirman," tutur Awaluddin.