REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), Bambang Prihartono, mengatakan pengaturan yang diterapkan di Tol Jakarta-Cikampek dievaluasi secara periodik. Pemerintah sejak kemarin Senin (12/3), menerapkan paket kebijakan untuk mengatasi kemacetan di ruas tol tersebut.
Dia menuturkan sepekan akan ada evaluasi terkait penerapan kebijakan tersebut. "Begitu juga dengan merumuskan langkah-langkah apa yang perlu diambil untuk meningkatkan dampak dan efektifitasnya," kata Bambang, Selasa (13/3).
Bambang menambahkan, memasuki hari kedua penerapan kebijakan tersebut dilakukan menurutnya sudah berdampak positif. Terbukti, kata dia, dengan berbagai respons masyarakat yang mendukung karena masyarakat merasakan dampak positifnya.
Respons tersebut menurutnya terlihat dari pantauan media sosial maupun dari berbagai media massa mainstream. "Umumnya mereka mengatakan kondisi lalu lintas Jakarta-Cikampek menjadi jauh lebih lancar pada saat jam pemberlakukan kebijakan ini," tutur Bambang.
Mengetahui respons tersebut, Bambang menegaskan pihaknya semakin terpacu untuk melakukan perbaikan-perbaikan. Menurutnya, kebijakan tersebut untuk memberikan pelayanan yang lebih baik bagi masyarakat sshingga harus melakukan perbaikan.
Untuk itu, Bambang memastikan pemerintah akan membuka pintu tanggapan dan respons dari masyarakat terkait kebijakan tersebut. "Tanggapan, masukan, ataupun respons dapat disampaikan melalui email [email protected] atau akun media sosial Instagram dengan akun bptjkemenhub dan Facebook atau Twitter dengan akun BPTJ 151," jelas Bambang.
Bambang juga akan mendorong operator tol melakukan upaya tersebut untuk memantau respons dari masyarakat. Hal itu dilakukan dengan cara yang sama merespons melalui akun media sosial dan menurutnya PT Jasa Marga (Persero) Tbk sudah melakukan hal tersebut.
Berdasarkan data dari Jasa Marga, perubahan-perubahan yang signifikan terjadi pada hari pertama pelaksanaan paket kebijakan tersebut. Salah satunya, kebijakan ganjil-genap di pintu tol Bekasi Barat I arah Jakarta mmapu menurunkan jumlah kendaraan pribadi yang masuk di pintu tol tersebut sekitar 30 persen dari biasanya 2.600 kendaraan menjadi 1.820 kendaraan.
Sementara itu, pintu tol Bekasi Barat II arah Jakarta juga mengalami penurunan 38 persen dari semula tiga ribu kendaraan menjadi 1.852 kendaraan. Penurunan juga terjadi di pintu tol Bekasi Timur sebesar 35 persen dari biasanya 2.400 kendaraan menjadi 1.545 kendaraan.
Begitu juga dengan dengan perubahan perilaku pada pengguna kendaraan pribadi yang beangkat lebih awal sebelum jam pemberlakuan ganjil-genap pukul 06.00 WIB sampai 09.00 WIB. Untuk di pintu tol Bekasi Barat I mulai pukul 04.00 WIB sampai 05.00 WIB naik 37 persen dari kondisi biasa sebelumnya.
Sementara di pintu tol Bekasi Timur 05.00 WIB sampai 06.00 WIB terjadi penurunan 23 persen. Lalu terkait kebijakan pembatasan kendaraan golongan III, IV, dan V pada pukul 06.00 WIB sampai 09.00 WIB ada indikasi penurunan volume sebesar 70 persen dibanding kondisi normal.