REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani mengungkapkan partainya akan mendeklarasikan pencalonan Prabowo Subianto setelah forum Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Partai Gerindra pada awal April 2018. Hal ini diungkapkannya menyusul desakan dari 34 Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra untuk mendeklarasikan Prabowo Subianto.
"Kita sedang menetapkan tanggal, tadinya akhir Maret tapi karena ada Jumat Agung paskah itu digeser kemungkinan diawal April tapi sekali lagi itu harus kami komunikasikan kepada beliau," ujar Muzani di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta pada Senin (12/3).
Namun demikian, Muzani menilai, deklarasi hanyalah sebuah seremoni untuk menanyakan kesediaan Prabowo menjadi bakal calon presiden dari Partai Gerindra. Padahal di beberapa kesempatan menurut Muzani, Prabowo menyampaikan isyarat-isyarat bersedia maju di Pilpres 2019.
"Dalam banyak forum pak Prabowo sudah banyak memberi isyarat bahwa jika partai memenuhi syarat UU, jika partai menginginkannya, jika rakyat menghendaki, jika masih ada rakyat mau memilihnya, jika kemampuan beliau masih diberi kemampuan kesehatan dan kemampuan bertarung beliau pasti maju," kata Muzani.
Baca: Pengamat: Gerindra Belum Punya Pengganti Prabowo di Pilpres.
Ketua Fraksi Partai Gerindra di DPR itu pun menilai sejumlah syarat tersebut sudah dipenuhi. Namun, syarat terpenting terkait kecukupan partai harus mengantongi 20 persen kursi atau 25 persen suara sah nasional untuk mengusung calon presiden saat ini berupaya dipenuhi Gerindra.
Karenanya, Gerindra saat ini terus berkomunikasi dengan partai lain belum menentukan sikap antara lain yakni PKB, PAN, PKS dan Demokrat. "Saya sudah lakukan komunikasi dengan PKB, PAN, PKS, kami sedang menjalin komunikasi dengan Demokrat dan partai koalisi disebrang sana juga kami terus berkonunikasi," katanya.
Bahkan kata Muzani, partainya juga tetap ingin membuka dengan partai yang sudah menyatakan akan mendukung Joko Widodo di Pilpres 2019.
"Dengan partai koalisi di sebrang sana juga kami terus berkonunikasi, sebab yang kami pahami kan politik itu cair sekali sehingga dukungan kepada seseorang kepada Jokowi misalnya buat kami selama belum di daftarkan di KPU semua masih mungkin," kata Muzani.