Senin 12 Mar 2018 08:19 WIB

Awasi Ganjil Genap, BPTJ akan Berkantor Sepekan di Bekasi

Pemberlakuan perdana ganjil genap memicu pergerakan kendaraan pribadi lebih pagi.

Kendaraan berpelat nomor ganjil memutar arah karena tak boleh memasuki Gerbang Tol Bekasi Barat 1 pada hari pertama penerapan aturan pelat nomor ganjil-genap di Bekasi, Senin (12/3).
Foto: REPUBLIKA/Fergi Nadira
Kendaraan berpelat nomor ganjil memutar arah karena tak boleh memasuki Gerbang Tol Bekasi Barat 1 pada hari pertama penerapan aturan pelat nomor ganjil-genap di Bekasi, Senin (12/3).

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Sistem Tanda Nomor Kendaraan Bemotor ganjil genap di ruas Tol Jakarta-Cikampek resmi diberlakukan pada hari ini, Senin (12/3). Guna mengawasi langsung pelaksanaan aturan lalu lintas ganjil-genap ini Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek akan berkantor di Gedung Mega City Bekasi, Jalan Ahmad Yani, Bekasi Selatan, selama sepekan.

"Selama sepekan, kami (BPTJ) akan berkantor sementara di Mega City Bekasi," kata Kepala BPTJ Bambang Prihantono di Bekasi, Senin (12/3).

Bambang menuturkan, alasan utama merelokasi sementara kantornya ke Kota Bekasi guna kepentingan evaluasi penerapan pemberlakuan kebijakan penanganan kemacetan tol Jakarta-Cikampek dengan ganjil-genap nomor kendaraan. Menurut Bambang, ia akan memimpin langsung seluruh bawahannya di Kota Bekasi untuk memastikan seluruh rencana penanggulangan kemacetan di Tol Jakarta-Cikampek dapat terlaksana.

"Pada evaluasi hari pertama, saya masih mendapati pengendara yang bingung (dengan ganjil-genap). Apakah dia benar-benar bingung atau pura-pura bingung, saya tidak tahu," katanya.

Baca juga, Ganjil Genap, Pemaksaan atau Memang Kebutuhan Konsumen?

Menurut dia, ganjil-genap perdana di GT Bekasi Barat dan Bekasi Timur hari ini telah memicu pergerakan kendaraan pribadi yang lebih pagi dari biasanya, sehingga mengakibatkan antrean kendaraan hingga menjelang pintu tol. Namun pada 45 menit pemberlakuan pemilahan plat nomor, kata dia, situasi lalu lintas mulai cair hingga ke dalam lintasan Tol Jakarta-Cikampek.

Selain ganjil genap, kata Bambang, pihaknya juga menggagas strategi lain penanggulangan kemacetan tol berupa Operasi Green Line yang menyasar pengaturan angkutan barang golongan III, IV dan V. "Selain itu, kita juga membuka prioritas lajur khusus kendaraan umum untuk bus besar dan sedang," katanya.

Seluruh kebijakan itu, lanjut Bambang, akan berjalan maksimal bila seluruh instansi terkait memberikan dukungannya. "Yang tidak kalah pentingnya juga kesadaran pengendara pribadi untuk beralih ke kendaraan umum massal," katanya.

Bambang menambahkan seluruh timnya yang kini berkantor di Kota Bekasi akan melakukan evaluasi kebijakan setiap sepekan sekali hingga seluruhnya berjalan optimal.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement