Senin 12 Mar 2018 01:41 WIB

AHY: Perkembangan Dunia Digital Bisa Picu Konflik

Perkembangan digital dalam ekonomi bisa memicu konflik jika tidak dikelola baik.

 Ketua Kogasma Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono, Presiden RI Joko Widodo, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang yudhoyono, Sekjen Partai Demokrat, Hinca Panjaitan (kiri ke kanan) dalam   pembukaan  Rapimnas Partai Demokrat di Sentul Internasional Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Sabtu (10/3).
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Ketua Kogasma Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono, Presiden RI Joko Widodo, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang yudhoyono, Sekjen Partai Demokrat, Hinca Panjaitan (kiri ke kanan) dalam pembukaan Rapimnas Partai Demokrat di Sentul Internasional Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Sabtu (10/3).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR — Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyinggung soal perkembangan digital dalam pidato politiknya selaku Komandan Satuan Tugas Bersama Partai Demokrat untuk Pilkada 2018 dan Pemilu 2019, di sela penutupan Rapimnas Demokrat di Sentul International Convention Center, Bogor, Ahad (11/3) malam. AHY mengingatkan perkembangan dunia digital dalam bidang ekonomi bisa saja memicu konflik jika tidak dikelola dengan baik oleh pemerintah. 

"Dengan terjadinya pergeseran ekonomi baru di era teknologi digital, ada yang mendapat pekerjaan, ada pula yang kehilangan pekerjaan, ini bisa memicu konflik dan benturan," kata AHY.

AHY mengatakan ekonomi baru berbasis teknologi digital akan membuat di satu sisi ada komponen masyarakat yang memiliki peluang lebih besar, tapi di sisi lain ada komponen lain yang kehilangan peluang. Dia mengingatkan jika pemerintah dianggap tidak bisa mengelola dengan tepat dan tidak ada regulasi maka masyarakat akan mudah menyalahkan pemerintah.

Menurut AHY, semua pihak harus mampu menyiapkan diri untuk berinovasi menghadapi perkembangan zaman. Pemerintah disebutnya memiliki peran dalam memberikan edukasi serta menyiapkan mental masyarakat atas pergeseran ekonomi baru dengan sebaik-baiknya.

"Esensinya kini dan ke depan Indonesia akan memasuki era baru. Diperlukan kesiapan dan semangat bertarung dari bangsa kita, untuk kita bisa sukses dan menang di era globalisasi dan revolusi teknologi ini," jelasnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement