Kamis 08 Mar 2018 18:47 WIB

Sandiaga Tertantang Bersihkan Kepulauan Seribu

Upaya pembersihan tidak bisa dilakukan Pemprov DKI Jakarta sendiri.

Rep: Sri Handayani/ Red: Endro Yuwanto
Sandiaga Uno saat berkantor di Kepulauan Seribu
Foto: Republika/Sri Handayani
Sandiaga Uno saat berkantor di Kepulauan Seribu

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno mengaku tertantang untuk membersihkan Teluk Jakarta dan Kepulauan Seribu dari sampah. Kegiatan ini akan dilakukan dengan memperhatikan tiga aspek, yaitu kolaborasi, edukasi, dan aksi.

"Aksi sudah kemarin, di Festival Danau Sunter dan akan dilanjutkan ke Festival Pulau Tidung. Itu aksinya," kata Sandiaga di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (8/3).

Kolaborasi, kata Sandiaga, akan terus dilakukan. Sebab, upaya pembersihan tidak bisa dilakukan sendiri. Kerja sama ini akan dilakukan dengan pemerintah provinsi (pemprov) wilayah sekitar, seperti Jawa Barat dan Banten, dengan kementerian-kementerian, dan pemerintah pusat. Selanjutnya, Pemprov DKI akan terus melakukan edukasi dengan menggandeng masyarakat dan dunia usaha.

Sandiaga mengatakan, pembersihan kawasan Kepulauan Seribu akan dilakukan satu per satu. Pulau Tidung akan menjadi target pertama, dilanjutkan dengan Pulau Pramuka, Pulau Harapan, dan pulau-pulau lainnya.

Menurut Sandiaga, kini Kepulauan Seribu telah dianggap sebagai beranda Jakarta. Keberpihakan terhadap wilayah ini ditunjukkan dengan program berkantor di Kepulauan Seribu selama sehari setiap bulan. Ia berharap upaya ini akan dapat memicu percepatan perkembangan Kepulauan Seribu.

Sandiaga menambahkan, saat ini masih banyak sampah ditemukan di Kepulauan Seribu. Hal ini juga tidak ditampik oleh Bupati Kepulauan Seribu, Irmansyah. "Sampahnya masih ada, iya ini tantangan kami semua. Tapi kami berpikir sesegera mungkin Kepulauan Seribu itu menjadi wilayah yang zero waste," ujar dia.

Untuk mewujudkan hal ini, kata Irmansyah, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Seribu terus memasyarakatkan budaya cerdas, bersih, sehat, dan senyum di wilayahnya.

Hal ini juga dicontohkan langsung oleh para pejabat setempat, di antaranya dengan kegiatan mengambil sampah dalam setiap kunjungan. "Kami, kalau jalan semua dengan alat kami ambil sampahnya. Contohkan kepada masyarakat bahwa mengambil sampah itu adalah contoh yang baik, juga bernilai kebaikan, berpahala, dan sebagainya," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement