Kamis 08 Mar 2018 16:50 WIB

Politikus PDIP: Tak akan Ada Capres Tunggal

Konfigurasi politik saat ini dinilainya sangat cair.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Budi Raharjo
Pilpres (ilustrasi)
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Pilpres (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ketua DPP PDIP Arteria Dahlan mengungkapkan aturan soal presidential threshold atau ambang batas pencalonan presiden 20 persen tidak akan menciptakan kondisi di mana calon presiden (capres) pada Pilpres 2019 hanya satu pasang atau tunggal.

"Bukan PT (yang membuat kondisi tersebut), PT ini hanya aturan main untuk mengajukan capres. Masalahnya adalah kita belum melihat adanya capres yang mampu mengungguli Pak Jokowi dalam segala hal, baik elektabilitas, kualitas, kompetensi, dan integritas," kata dia kepada Republika.co.id, Kamis (8/3).

Keadaan tersebut, menyebabkan banyak parpol menyatakan dukungannya kepada Joko Widodo sebagai bakal capres pejawat pada Pilpres 2019. Dampaknya, menurutnya, tentu akan terjadi benturan dengan tokoh-tokoh dari parpol lain yang ingin maju dalam kontestasi Pilpres.

"Jadi enggak ada yang salah dengan PT-nya. Salahnya, kita belum menghasilkan alternatif pemimpin untuk diusung sehingga parpol pun bergeming untuk ke Jokowi. Sehingga, konsekuensinya kalau tidak hati-hati ya ini bisa saja calon tunggal, tapi saya yakin enggak akan calon tunggal," kata dia yakin.

Konfigurasi politik saat ini menurutnya sangat cair. "Meski kita punya koalisi dan berkembang menjadi koalisi besar, bertambah lagi partai-partai yang tadinya enggak setuju dengan Pak Jokowi itu bergabung koalisi ekstra besar, tapi yang permanen ini kan baru lima yang menyatakan dukungan," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement