Kamis 08 Mar 2018 09:53 WIB

Laporkan Presiden PKS Siang ini, Fahri Minta Maaf ke Kader

Fahri bersama Koordinator Tim PKS Mujahid A akan melaporkan Sohibul ke Polda.

Rep: Fauziah Mursid/Rahmah Sulistya/ Red: Ratna Puspita
Fahri Hamzah
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Fahri Hamzah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus yang sedang berseteru dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Fahri Hamzah, merealisasikan rencananya untuk melaporkan Presiden PKS Muhammad Sohibul Iman ke kepolisian pada Kamis (8/3) hari ini. Sebelumnya, Fahri memang sudah mengungkap niatnya untuk melaporkan pimpinan partai yang telah memecatnya itu.

Rencananya, Fahri bersama Koordinator Tim Pembela Keadilan dan Solidaritas (Tim PKS) Mujahid A Latief yang ditunjuk sebagai kuasa hukumnya akan melakukan pelaporan itu ke Polda Metro Jaya pada siang ini sekitar pukul 13.00 WIB. Itu juga diperkuat dengan cuitan Fahri di akun Twitter-nya pada Kamis (8/3) hari ini.

“Bismillah, hari ini saya akan melaporkan saudara saya Sohibul Iman ke kepolisian RI. Sesuatu yang terpaksa saya lakukan dan bahkan yang tak pernah terbayang akan saya lakukan,” tulis Fahri Hamza di akun Twitter-nya @Fahrihamzah, dengan tagar #UntukKebaikanPKS.

Dalam cuitannya itu, Fahri mengungkap langkah hukum yang ia tempuh sebagai upaya untuk melakukan perbaikan dan kebaikan PKS. Pelaporan itu, dia mengatakan, murni karena sebagai warga negara yang perlu mendudukkan perkara.

Ia juga menegaskan tidak ada maksud lain dari pelaporan tersebut selain untuk memperbaiki partai. Terlebih, menurut dia, Sohibul sudah bertindak melampaui batas karena berkata bohong dan menuduhnya berbohong dan membangkang.

"Sekarang reputasi saya digugat. Saya mendapat tuduhan baru sebagai pembohong dan pembangkang. Sungguh ini memasuki pengertian saya yang paling dasar dari eksistensi. Saya merasa sedang dirusak dan dihilangkan. Padahal, pengadilan memenangkan saya," kata Fahri melanjutkan.

Menurut dia, cara-cara yang digunakan pimpinan PKS terhadap dirinya secara sistematis merusak nama partai, terutama karena nilai dasar yang selama ini menjadi pegangan, yaitu Islam dan keadilan, diabaikan. Karena itu, ia tidak akan membiarkan para pelaku perbuatan melawan hukum menggunakan partai untuk membela diri.

Sebab, politikus  asal Nusa Tenggara Barat (NTB) itu meyakini, PKS masih punya peluang untuk menang Pemilu 2019 jika dipimpin dengan pemimpin yang mengedepankan kebaikan hati. PKS tidak seharusnya dipimpin dengan keangkuhan yang membuatnya terus-menerus tampak eksklusif dan tak bisa dimasuki.

"Maka, kepemimpinan perlu reformasi," katanya melanjutkan.

Dalam cuitan terakhirnya, Fahri meminta maaf kepada para kader PKS yang menurut dia belum paham dan merasa terganggu atas sikapnya tersebut. “ Saya mohon maaf kepada #KaderPKS yang belum paham dan merasa terganggu. Percayalah bahwa niat saya baik. Saya ingin buktikan bahwa kader-kader adalah yang membesarkan partai. Karena itu jangan ada kezaliman kepada siapa pun, “ ujarnya lagi.

Sebelumnya, Fahri menyatakan akan melaporkan Sohibul Iman atas berbagai tuduhan, di antaranya, telah melakukan fitnah, pemufakatan jahat, pemalsuan dan perbuatan tidak menyenangkan kepadanya. Fahri juga mengklaim telah memiliki cukup bukti untuk mempidanakan Sohibul.

Ia menuturkan, pidana yang dilaporkan antara lain dugaan pemalsuan atas berita yang diumumkan Sohibul kepada para kader soal pemecatan Fahri. Menurut dia, Sohibul juga telah melakukan pemalsuan terhadap surat pemecatan kepadanya.  

"Pertama-tama pemalsuan, ya. Jadi, artinya dia mengumumkan kepada kader itu berita palsu. Dan bagian dari pemalsuan ini kan dia perintahkan kepada ketua MKD waktu itu, sampai kemudian diganti kan MKD-nya. Itu semua, itu apa namanya, kejahatan semua sebetulnya," ujar Fahri.

Fahri melanjutkan, apalagi pemalsuan itu kemudian diumumkan kepada para kader tanpa adanya bukti. Hal itu makin menunjukkan ada pemufakatan jahat.

"Jadi mengaranglah, tidak ada peristiwanya sehingga di dalamnya itu ada fitnah, perbuatan tidak menyenangkan. Nah, ada juga pemufakatan jahat karena semuanya itu disusun persidangannya itu disusun berdasarkan fiksi, tidak ada datanya. Itu juga saya akan laporkan," kata Fahri.

Saat ditanyai apakah kemungkinan melaporkan pengurus DPP PKS lainnya, Fahri mengatakan, terlebih dahulu fokus kepada Sohibul Iman. Namun, ia tidak menutup kemungkinan melaporkan jajaran pengurus lainnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement