Kamis 08 Mar 2018 08:54 WIB

Yusril, Kotak Kosong, dan Capres Alternatif

Kotak kosong cermin gagalnya demokrasi.

Rep: Amri Amrullah, Dessy Suciati, Ali Mansur/ Red: Elba Damhuri
Pelajar dari SMU Permai melihat jenis kotak suara Pemilu di KPU Pusat, Jakarta, Selasa (18/10).
Foto:

Sementara, Wakil Ketua Majelis Syura PKS Hidayat Nur Wahid mengatakan, PKS akan satu poros dengan Partai Gerindra dalam menghadapi Pemilu 2019. Hidayat memahami, saat ini belum ada keputusan dari Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto untuk maju kembali sebagai capres. Namun, Hidayat mengatakan, hal itu tak membuat PKS enggan berkoalisi dengan Gerindra.

"Apakah Gerindra akan mencalonkan Pak Prabowo atau apakah Pak Prabowo akan menjadi king maker? Kita tunggu keputusannya. Kita belum tahu keputusannya. Tetapi, kalau PKS koalisi dengan Prabowo, itu satu kubu," kata Hidayat.

 

Cawapres Jokowi

Presiden Jokowi mengapresiasi banyaknya pihak yang ingin mendampinginya sebagai calon wakil presiden. Jokowi menyebut, makin banyak calon wakil presiden yang diusung maka akan makin bagus.

"Bagus, bagus, semakin banyak calon semakin bagus. Bagus," kata Presiden Jokowi di Tangerang, Banten, Rabu (7/3).

Menurut dia, komunikasi dengan sejumlah pihak hingga kini masih terus dilakukan. Kendati demikian, dia menegaskan, belum memutuskan siapa calon pendampingnya nanti. Ia menyebut, saat ini partai pendukungnya masih melakukan penggodokan.

"Kemarin sudah saya sampaikan semuanya masih dalam proses, baik penggodokan di partai-partai maupun di internal kita," ujarnya lagi.

Terkait pertemuannya dengan Agus Harimurti Yudhoyono kemarin, ia menyebut tak ada pembahasan mengenai cawapres. Jokowi juga menyampaikan akan menerima semua masyarakat, termasuk para pengurus partai, yang ingin bertemu dengannya di Istana. Namun, ia hanya akan menerima tamu yang mengajukan permohonan untuk bertemu.

Dalam beberapa hari ini, Presiden telah menerima kunjungan Ketua Umum PSI Grace Natalie, Ketua Umum Perindo Hary Tanoesodibjo, dan politikus Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Jokowi menyebut juga akan mempersiapkan waktunya apabila partai-partai lainnya, seperti Partai Berkarya dan Partai Garuda, mengajukan permohonan untuk bertemu dengannya. "Ya, kalau mengajukan, pertemuan ke Istana, siapa pun saya terima. Hanya waktunya yang ngatur ini Setneg," kata Jokowi.

Namun, ia mengaku Partai Berkarya dan Partai Garuda belum mengajukan permohonan untuk bertemu dengannya. "Istana ini untuk semua masyarakat terbuka. Hanya pengaturannya, waktunya," ujarnya. (Pengolah: muhammad hafil).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement