Senin 05 Mar 2018 23:32 WIB

MAPIN: Sistem Informasi Geospasial Indonesia Tertinggal Jauh

Masih ketinggalan dengan negara-negara tetangga.

Atlas Indonesia yang dibuat oleh Badan Informasi Geospasial mengantarkan wilayah administrasi Indonesia mulai dari propinsi sampai kecamatan.
Foto: Badan Informasi Geospasial
Atlas Indonesia yang dibuat oleh Badan Informasi Geospasial mengantarkan wilayah administrasi Indonesia mulai dari propinsi sampai kecamatan.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Ketua Umum Masyarakat Ahli Penginderaan Jauh (MAPIN) Pusat Prof Dewayani Sutrisno mengatakan dunia penginderaan jauh dan sistem Informasi Geospasial Indonesia masih ketingggalan dibandingkan negara-negara tetangga.

Prof Dewayani Sutrisno di Makassar, Senin (5/3), mengatakan Indonesia sendiri hingga saat ini belum memiliki satelit operasional yang bisa digunakan dalam sistem penginderaan jauh.

"Bayangkan saja, Indonesia kalah dengan Vietnam yang baru merdeka tapi sudah punya 4 satelit sendiri. Masa kita masih beli data dari Singapura. Kita memang sudah punya satelit tapi satelit riset yang bersifat surveilans," katanya pada acara pelantikan pengurus MAPIN Sulsel periode 2017-2021 hari ini.

Ia menjelaskan, Tahun 1990-an lalu dunia ruang angkasa Indonesia mengalami kemajuan pesat, dimana saat itu telah dirancang Roket Kartika 1 hasil kerja sama ITB dan AURI.

Namun pencapaian tersebut mengalami kemandekan. Sebab, banyak ahli satelit dan ruang angkasa yang telah disekolahkan oleh Prof Dr Ing BJ Habibie, yang kala itu menjabat Menteri Riset dan Teknologi, tidak kembali bekerja di tanah air, tetapi bekerja atau berdiaspora di negara luar.

Prof Dewayani menyatakan beberapa masalah dan tantangan yang dihadapi Indonesia terkait dengan penginderaan jauh. Yaitu Indonesia masih rentan terhadap pelanggaran perbatasan, pelanggaran pemanfaatan sumber daya alam, daya saing teknologi satelit remote sensing yang lemah, pengawasan pembangunan dan pemanfaatan wilayah terdepan yang lemah, serta beberapa hal yang berhubungan dengan kondisi lahan.

Sementara itu, Masyarakat Ahli Penginderaan Jauh (MAPIN) Komisariat Sulawesi Selatan menggelar Pelantikan Pengurus Periode 2017-2021. Acara ini diawali dengan sambutan Dekan Fakultas Pertanian, Prof Dr Ir Sumbangan Baja MPhil yang juga Ketua Penasehat MAPIN Sulsel.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement