REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengharapkan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Surabaya memperkuat ekonomi kerakyatan. Ini untuk membantu kesejahteraan dan kemaslahatan umat.
"Sebagai umara (pemerintah), saya berharap sekarang ini PCNU Surabaya memikirkan lebih serius perekonomian masyarakat supaya kehidupan mereka lebih sejahtera," ujarnya di sela membuka Musyawarah Kerja Cabang (Muskercab) II PCNU di Surabaya, Sabtu (3/3).
Risma mengaku siap bekerja sama lebih dalam dengan PCNU untuk bersama-sama meningkatkan kesejahteraan warga kota. Terlebih sebagai pemimpin, program utamanya ialah masyarakat bebas dari kemiskinan.
"Tekadnya adalah, jangan sampai sampai ada warga yang fakir sebab dikhawatirkan menjadi kafir. Pengertian kafir tak hanya keluar dari agama, tapi melakukan tindakan-tindakan yang dilarang dan melawan hukum sehingga harus dicegah," ucapnya.
Karena itulah, Risma sangat mengharapkan hubungan antara ulama dan umara terus bergandengan dan bersama-sama menyelesaikan segala persoalan yang terjadi.
Ketua PCNU Kota Surabaya Achmad Muhibbin Zuhri menyampaikan Muskercab II bukan sekadar formalitas. Lebih dari itu mewujudkan tekad agar keberadaan organisasi menjadi bagian dari denyut nadi Surabaya serta kemaslahatan warga setempat.
"Keinginan ini tidak mengada-ada karena warga NU di Surabaya merasa bagian dari sejarah. NU lahir dari kota ini dan konsolidasi ulama serta santri untuk merebut Kemerdekaan RI juga dari kota ini," katanya.
Dosen Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya itu mengajak eksekutif, legislatif, yudikatif serta tokoh di Surabaya lainnya untuk bergabung menyatukan langkah karena memiliki fokus sama, yaitu kemaslahatan warga kota.
Muskercab II yang dihadiri seluruh pengurus cabang dan pengurus MWC NU se-Surabaya mengusung tema NU Urban Menuju Surabaya Hijau Lahir dan Batin. Harapannya, NU Surabaya memperkuat tali silaturahim antara ulama dan umara sehingga mewujudkan kota yang damai serta diridhai Allah SWT.
Turut hadir pada kesempatan tersebut Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Rudi Setiawan, Rais Syuriyah PCNU Surabaya KH Mas Sulaiman Nur, Pengasuh Pesantren Bahauddin Al-Islami Sepanjang Sidoarjo KH Sholeh Qosim, Sekretaris Pimpinan Daerah Muhammadiyah Surabaya Arif An serta sejumlah pimpinan partai politik tingkat kota.