Kamis 01 Mar 2018 12:39 WIB

Ketika Kaum Milenial Berebut Tanda Tangan Ridwan Kamil

Kang Emil duduk bareng sambil mendengarkan curhatan mereka.

Kaum milenial berebut tanda tangan kandidat Gubernur Jabar Ridwan Kamil di Cikarang, Bekasi, Rabu (28/2)
Kaum milenial berebut tanda tangan kandidat Gubernur Jabar Ridwan Kamil di Cikarang, Bekasi, Rabu (28/2)

REPUBLIKA.CO.ID,CIKARANG--Kaum milenial di Bekasi berebut tanda-tangan kandidat gubernur Jabar Ridwan Kamil di acara Ngemil di Debox Cafe, Cikarang, Kabupaten Bekasi Rabu (28/2). Pada acara itu, kaum millenial  meminta Kang Emil membubuhkan tanda-tangan di casing handphone hingga di power bank.

"Saya suka Kang Emil. Ini baru pertama kali ketemu, Beliau sangat karismatik sekali, makanya saya minta tanda-tangan di HP saya," ujar Iis Istifarin dalam siaran pers yang diterima Republika, Kamis (1/3). Iis yang warga Cikarang, Kabupaten Bekasi ini memperlihatkan punggung HP-nya yang sudah ditandatangan Kang Emil dengan tinta warna emas. Malam itu, Kang Emil hadir di tengah-tengah kaum millenial. Kang Emil duduk bareng bersama mereka sambil mendengarkan curhatan mereka. 

Eneng, pekerja, kawasan industri Cikarang, misalnya. Dia curhat mengenai kecelakaan kerja yang masih banyak terjadi di pabrik-pabrik di Cikarang. Karena itu, dia meminta pemerintah tegas  menerapkan K3 (Kesehatan, Keselamatan Kerja) karena masih ada perusahaan yang tidak memperhatikan keselamatan kerja. Sementara Jessy Basuni, warga Cikarang berharap agar Kang Emil bisa membawa  produk Jabar sampai ke luar negeri tidak hanya jago kandang. Yang lain, bertanya masalah infrastruktur yang belum merata di Kabupaten Bekasi hingga masalah kemacetan.

Menjawab curhatan mereka, Kang Emil menjawab bahwa masalah keselamatan kerja penting dan harus ditegakkan. "Penerapan  K3 di Bandung  paling mantap, nanti penerapannya kalau ditakdirkan memimpin Jabar  nanti saya bawa ke Bekasi agar tidak ada berita-berita menyedihkan tentang keselamatan kerja," ucap Kang Emil. Soal produk Jabar, menurut Kang Emil, dia sudah memulainya dengan Little Bandung di Malaysia. Toko itu  isinya produk terbaik asal Bandung.  ia akan bawa produk Jabar keluar negeri,  packaging- nya harus keren.

"Contohnya saya pernah beli moci di Jepang, kemasannya bagus, isinya 6 harganya Rp 300 ribu, mahal. Saya datang ke Sukabumi, juga beli moci isinnya banyak, rasanya enak,  harganya murah karena bungkusnya biasa," kata Kang Emil.  Menurut dia, kuncinya untuk menaikkan harga adalah dengan mempercantik bungkusnya. "Terpikir rengginang kalau dibungkus bagus, akan saya  bawa ke luar negeri. Tagline-nya Kalau Mau Senang, Makan Rengginang," ujar dia disambut tawa dan tepuk tangan hadirin.

Kang Emil juga tak menyangka, buruh dan kaum millenial meminta tanda-tangannya di casing HP. "Biasanya orang minta tanda tangan di baju atau buku, tapi ini casing HP, saya juga kaget waktu mereka menyodorkan spidol dan meminta saya tanda-tangan HP-nya," ucap Kang Emil sambil tertawa.

Pada acara itu ada hal yang unik sebelum  menerima doorstop dengan wartawan, Kang Emil adu panco dulu dengan dua orang wartawan. "Alhamdulillah dua kali saya menang, ini membuktikkan bahwa  pemimpin  itu harus sehat," ujarnya.  "Tenaga Kang Emil memang kuat, saya kalah adu panco padahal saya sering panco,"  ujar Elly, wartawan di Bekasi. "Salut untuk Kang Emil, dia kuat, sehat, muda, dan berani. Saya tak nyangka kalah, padahal badan saya lebih gede dari dia," kata Arifin Elang, wartawan di Bekasi.

Sementara itu, Ketua Simpul Jabar Kabakti yang juga ketua acara Ngemil Andreansyah Musa menyatakan, yang hadir malam itu sekitar 800 orang dari 11 komunitas.  Mereka sangat antusias ingin bertemu dengan Kang Emil, meskipun tadi sempat hujan 30 menit, tapi acara   tetap berlangsung. Sambil menunggu hujan, acara digelar lesehan di GOR yang bersebelahan dengan Debox Cafe. Begitu hujan reda, acara dilanjutkan di kafe yang berkonsep outdoor.  "Acara Ngemil  ini benar-benar membuat anak-anak muda di sini senang. Sebab bagi mereka Kang Emil merupakan figur  pemimpin muda yang disukai," ujar Andreansyah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement