Rabu 28 Feb 2018 17:15 WIB

Santri yang Dirawat Akibat Imunisasi Difteri Sudah Pulang

Dinkes Jember memastikan para santri ini sudah sembuh dan dipulangkan ke pondok.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Winda Destiana Putri
Kegiatan imunisasi difteri.
Foto: Dokumen
Kegiatan imunisasi difteri.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Dinas Kesehatan (Dinkes) Jember membenarkan adanya beberapa santri yang dirawat di klinik dan puskesmas setelah diimunisasi difteri. Hingga saat ini, Dinkes Jember memastikan para santri ini sudah sembuh dan dipulangkan ke Pondok Pesantren Madinatul Ulum, Desa Cangkring, Jenggawah, Kabupaten Jember.

Sebelumnya, puluhan santri pondok pesantren Madinatul Ulum, Jenggawah, Jember, Jawa Timur dilaporkan mengalami mual, panas dan pusing secara mendadak. Kondisi ini terjadi sesudah para santri disuntik serentak vaksin difteri yang dilaksanakan oleh petugas Puskesmas Jenggawah, Selasa (27/2).

Kepala Dinkes (Kadinkes) Kabupaten Jember, Siti Nurul Qomariyah menerangkan, Pondok Pesantren (Ponpes) Madinatul Ulum memang memiliki jadwal untuk imunisasi difteri pada Selasa pagi (27/2). Dari ratusan santri, ternyata terdapat 75 anak yang mengalami mual, pusing dan panas setelah diimunisasi. "Itu ternyata karena anak pondok, mereka mengalami keterlambatan asupan gizi. Karena belum makan, anak-anak sorenya ada yang panas tinggi dan menggigil tubuhnya," ujar Nurul saat dihubungi Republika, Rabu (28/2).

Di sisi lain, sejumlah santri ini juga dilaporkan ada yang tidak mengonsumsi parasetamol setelah diimunisasi. Padahal asupan obat ini penting untuk mengantisipasi reaksi panas pada tubuh akibat imunisasi yang dianggap wajar pada umumnya.

Menurut dia, rasa panas pada tubuh santri setelah itu imunisasi memang tak langsung terasa. Namun menjelang sore ternyata efeknya mulai dirasakan pada tubuh santri. "Dan itu karena mereka anak dewasa jadi tidak langsung diminum parasetamolnya. Beda kalau balita karena ada ibunya yang langsung beri obatnya," jelas dia.

Selain 75 santri yang dilaporkan mengalami panas, Nurul menjelaskan, terdapat 16 lainnya yang ikut dirawat. Namun panas pada 16 santri ini dilaporkan bukan karena imunisasi. Mereka memang tengah berada dalam kondisi tidak baik kesehatannya saat itu.

"Dan saat ini semua yang dirawat sudah pulang semua," ungkapnya.

Sebagai informasi, Kabupaten Jember menargetkan imunisasi sebanyak 680.545 orang, termasuk di sekolah dan ponpes. Sejak peluncuran pada 22 Februari lalu, Dinkes Kabupaten Jember sudah mengimunisasi 10 ribuan warga.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement