REPUBLIKA.CO.ID, MAGETAN -- Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta tim pemenangan Demokrat di Pilkada 2018 untuk tidak saling melempar fitnah dalam mengampanyekan kandidat masing-masing. Pesan itu disampaikan SBY saat menghadiri kampanye calon Bupati Magetan Suprawoto dan Cawabup Nanik Endang Rusminiarti di Lapangan Masjid Al Islam, Desa Purwodadi, Magetan, Selasa (27/2).
"Jauhi black campaign, jangan fitnah, itu tidak baik. Dilarang dalam aturan. Kalau ada fitnah terhadap calon kita, kita luruskan. Tidak boleh fitnah dibalas dengan fitnah," ujarnya.
SBY menyebut, kontestasi demorasi terkadang memang berjalan keras. Bahkan tak jarang menimbulkan konflik antar kelompok masyarakat. "Tapi kan tidak harus juga sampai Bharatayudha, perang saudara. Perbedaan pandangan dalam politik itu sah-sah saja. Namun persaudaraan tetap harus dijaga," katanya.
Kemudian, SBY juga berpesan kepada kandidat Prawoto-Nanik (Prona), agar selalu mencintai rakyat. Dekat dengan mereka dan memahami setiap persoalan yang ada. Karena itu, sebagai calon bupati dan calon wakil bupati, Pak Prawoto dan Bu Nanik harus sering turun ke masyarakat. Ketahui apa saja persoalan mereka, sehingga jika terpilih nanti bisa mengatasi semua masalah itu, harapnya.
SBY mengakui menaruh harapan tinggi untuk kemenangan Prona di Pilkada Magetan. Sebab SBY mengetahui betul rekam jejak pasangan yang diusung Demokrat, PPP, dan Hanura ini.
Prawoto yang merupakan sahabat dekat Ketua KPK, Agus Rahardjo ini, adalah mantan Sekretaris Jenderal Kementerian dan Informatika (Sekjen Kemenkominfo) periode 2014-2016. Sementara Nanik adalah istri dari bupati Magetan sebelumnya, Sumantri.
"Dengan pemikiran Pak Prawoto dan pengalaman Bu Nanik selama mendampingi suami memimpin daerah ini, insyaallah, pasangan ini akan bisa memajukan Magetan dan menyejahterakan masyarakatnya jika nanti diberi amanah untuk memimpin," jelas SBY.