REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jayapura menyatakan tidak ada kerusakan maupun korban jiwa akibat gempa berkekuatan 7,4 Skala Richer (SR) yang terjadi pada Senin (26/2) pukul 02.44 Waktu Indonesia Timur (WIT).
Kepala BPBD Kabupaten Jayapura Sumartono kepada Antara di Jayapura, Senin, mengatakan wilayahnya sama sekali tidak mengalami kerusakan akibat gempa berkekuatan 7,4 SR terjadi pada koordinat episenter 6,10 LS dan 142,70 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 266 km arah tenggara Kota Bovendigoel atau 450 km arah tenggara Kota Jayapura pada kedalaman 17 km.
Sementara itu, Semuel salah satu warga Doyo Baru-Sentani, Kabupaten Jayapura mengatakan gempa dirasakannya sekitar pukul 02.30 WIT. "Gempa terjadi hampir selama dua sampai tiga menit dan sangat terasa meskipun tidak kencang, namun dapat membangunkan tidur seseorang," katanya.
Semuel menjelaskan meskipun gempa sangat terasa, namun tidak menimbulkan kerusakan apapun, hanya kepanikan warga di sekitar rumahnya sesaat saja.
Senada dengan Semuel, Mama Ling warga Jalan Belud-Waena mengatakan ketika gempa terjadi, dirinya bersama tetangga harus keluar dari bangunan rumahnya masing-masing karena ketakutan. "Karena kejadiannya masih subuh sehingga warga sontak kaget dan mulai berhamburan keluar dari rumah, setengah jam setelah jam baru kembali masuk," ujarnya.
Untuk itu, Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami BMKG Moch Riyadi mengatakan kepada masyarakat di Provinsi Papua diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya terkait dengan gempa tersebut.